11-11-11, Wapres Boediono Membayar Kekecewaan ke Wartawan


Ada yang sedikit berbeda hari ini di Kantor Wakil Presiden (Wapres). Bertepatan dengan momen 11-11-11 (11 November 2011), Wapres Boediono berkesempatan memberi keterangan kepada pers. Hal tersebut cukup menarik perhatian wartawan yang biasa ngepos, karena cukup langka kesempatan untuk bisa mendengarkan keterangan secara langsung dari Wapres. Biasanya, pernyataan yang dapat dikutip adalah saat Wapres memberikan pidato.

Hal itupun diakui oleh Wapres Boediono. Wapres ingin membayar sebagian dari kekecewaan, karena sekitar setahun yang lalu sempat menyatakan ingin berhenti puasa bicara, serta ingin lebih banyak menyampaikan keterangan sendiri. Tapi, kesempatan itu sangat jarang terwujud.

Namun, beberapa hari lalu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan bahwa masing-masing Menteri Koordinator (Menko), Wapres, dan Presiden sendiri akan meningkatkan komunikasi dengan publik melalui media massa. Itu akan dilakukan secara bergiliran, dan Wapres Boediono mendapat giliran pada hari Jumat.

“Tampaknya, memang saya ingin ke depan, dari waktu ke waktu akan bertatap muka dengan saudara-saudara sekalian. Tentu, dengan topik atau masalah-masalah yang penting, serta tidak harus dijadwal secara ketat. Tapi memang keinginan saya untuk nanti bertatap muka dengan saudara-saudara sekalian dari waktu ke waktu,” tutur Wapres di Kantor Wapres, Jakarta, Jumat (11/11).

Ditambahkan Wapres Boediono, biasanya yang dapat dikutip wartawan adalah dari pidato yang disampaikan Wapres. “Supaya lebih kelihatan body languange saya, muka saya, nanti dari waktu ke waktu saya akan minta Mas Yopie (Juru Bicara Wapres Yopie Hidayat, red) untuk mengorganisir,” ucapnya.

Pada kesempatan jumpa pers kali ini, Wapres Boediono didampingi Deputi Seswapres Bidang Politik Dewi Fortuna Anwar dan Ketua Unit Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat (UP4B) Bambang Darmono memberikan penjelasan mengenai Papua. Hal yang ingin dilakukan adalah menyempurnakan upaya untuk percepatan peningkatan kesejahteraan di Papua dan Papua Barat.

Sebelumnya telah ada upaya berupa pemberian Otonomi Khusus (Otsus) bagi Papua. Hal yang ingin dilakukan ke depan, disampaikan Wapres Boediono, arahnya juga sama yakni menggunakan pendekatan kesejahteraan. Tujuannya, mendorong masyarakat Papua supaya bisa mengejar ketertinggalan.

Hal yang dilakukan, sambung Wapres Boediono, adalah evaluasi. Salah satu yang ingin diperkuat terkait masalah koordinasi. Diharapkan agar ke depan akan terjadi koordinasi yang kuat, baik di tingkat perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring.

Wapres Boediono menyampaikan bahwa UP4B mempunyai tugas mensinkronkan semua hal yang ada di lapangan, bukan hanya di atas kertas. Digarisbawahi juga, yang dilakukan didasari niat yang tulus dari pemerintah. Wapres Boediono juga berharap agar UP4B dapat segera bekerja

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *