VACATION KE NEGERI GAJAH PUTIH 2


Pemandangan corals island

FLOATING MARKET
Setelah mengunjungi Grand Palace , kita naik perahu tongkang untuk melihat floating
market. Sungai nya berarus cukup tinggi, dan airnya sangat keruh…kelihatannya tidak
ada orang yang berenang kecuali yang mandi di pingiran kali kayak di Surabaya. Namun
yang berbeda,adalah adanya orang —orang yang menjual buah-buahan di atas perahu itu,
juga makanan-makanan kecil, bahkan yang dimasak.
Disamping rumah-rumah penduduk, kita bisa melihat beberapa istana yang di bangun
disepanjang sungai.Salah satunya adalah istana yang dibangun oleh raja Thai yang

Pedagang makanan di atas perahu mereka

pertama yang berasal dari Tiongkok. Mungkin karena ini atau karena persamaan
kepercayaan, orang Tionghoa kelihatannya sangat berbaur dengan penduduk setempat.
Tidak jarang banyak penduduk asli di tempat-tempat yang terpencil yang ngomong
bahasa mandarin kepada saya. Yang saya jawab dengan meringis..he..he..I don’t
understand…
Istri dan pemilik tongkang mengeluarkan ronce-rance bunga yang merupakan campuran
antar bunga melati dan bunga anggrek ungu, seharga 20 bath. Anaknya yang bertelanjang
dada, sambil melap ingusnya.. memegang kain ibunya, yang sungkem terlebih dahulu
sebelum menerima uangnya. “ Kab pum kah …”Dia juga jual roti tawar, yang kita
pakai untuk memberi makan ikan lele raksasa yang berenang didepan temple Kwam Im.
Ikan-ikan di depan temple ini tidak boleh dipancing, kecuali yang berenang di luar area
temple.
Yang membuat saya sangat happy adalah ketemu buah-buahan kegemaran saya,
rambutan dan duku “ Yes…yes…. “….saya lansung beli 3 kg. dan makan puas-puas.
Rambutan namanya juga rambutan dalam bahasa Thai, yang dengan bangga saya
jelaskan pada orang-orang bahwa buah ini aslinya dari Indo, karena artinya hairi fruit.
pokoknya.kayak gitulah. .. Sedangkan duku mereka bilang longkang, gua bilang kalo di
Indo kita bilang langsat.

Kuil Kwan im ,ikan di depan kuil tdk boleh dipancing

PATTAYA
Sehabis makan buffet kita lansung meluncur ke Pattaya yang berjarak 2jam dari
Bangkok. Yach kayak dari LA ke San Diego.lah Tour leadernya menjanjikan Thai
message., assykkkk badan gua udah setengah mati pegalnya…
Tempat Thai message ini rupanya cukup popular, ada kurang lebih100 orang tukan pijit.
Professional, tapi bukan yang dalam tanda kutip. Semuanya wanita ,berusia antara 25
sampai 60 tahun..dan berseragam putih. Saya kira ada kurang lebih 7 ruangan besar,
setiap ruangan ada kasur tipis yang disekat-sekat dengan gorden yang bisa dibuka. Thai
message ini harus dilakukan dengan berpakaian , karena tidak menggunakan minyak,
tapi gerakan-gerakan seperti pijat, urut,dibanting, ditikung, pokoknya gerakan yang bisa
menciptakan bunyi “ krutuk..krutuk…” Menurut saya sich chiropractic model asia.
Bedanya tidak pakai meja pijit tapi cukup kasur tipis. Kalo mau lebih keras pijitnya
bilang “ Nap…nap..”
Tukang pijit saya adalah ibu-ibu yang berusia sekitar 50 an…Kata tour leader saya
karena dia yang paling kuat…” Ooooo…gitu “ ..

Supaya relax..tukang pijitnya tersenyum , saya balas dengan anggukan kecil dan
cepat..cepat tutup mata. Tukang pijat saya ompong…

Hotel yang kita tempati , hotel Chaopya park rupanya adalah hotel yang tertinggi di
Pattaya, lengkap dengan restaurant yang bisa mutar di lantai paling atas. Bertempat
di pinggir laut, dengan entertainment park ala magic mountain. Brilliant idea, cuman
yang lupa diperhitungkan oleh investornya , hawa laut yang mengakibatkan besi cepat
karatan…Saya ndak sempat enjoy, karena kita tiba udah malam dan berangkat pagi-pagi
ke coral Island..
Yach catalina islandnya bangkok lah…
Kita berangkat dengan speed boat kurang lebih 45 menit dari pantai,. Namun sebelumnya
mampir di kapal besi yang parkir ditengah lautan. Yang sudah dipenuhi dengan turis-
turis korea yang menanti giliran untuk parasuting dengan speed boat. Murah sich
seharga 400 bath kamu bisa terbang , mutar 2 kali dan dicemplungkan sekali kedalam
air…Kelihatannya sich agak ngeri, tapi ternyata asyk juga. …Lumayan bisa nyombong
pernah terbang payung.
Pulaunya seperti yang saya katakan agak mirip Catalina island, cuman bedanya airnya
hangat dan pasirnya putih dan lembut sekali. Oleh tour guidenya kita ditawarin untuk
scuba diving dengan bowl yang berisi udara, atau jet ski…seharga 600 bath…Saya pikir
kalau scuba diving kan untuk lihat corals dan ikan , which is gua udah lihat setiap minggu
selama 8 tahun mendingan jet ski..Salah seorang rekan kita mewanti-wanti untuk jangan
sekali-kali duduk di bawah payung yang tersedia di pinggir pantai atau mau dimessage.
Last time…it cost her almost 2000 bath..dengan message offer 100 bath..rupanya ada
fee duduk, ada fee message ditangan..dsb. Setelah saya puas berenang kita makan siang
dengan menu ikan goreng, udang rebus, dan fish cake…Yang menurut saya tidak enak
sama sekali …udangnya rasanya ada sabunnya..barangkali tidak fresh…I miss ikan

Berderma kepada biksu.

bakar di pantai losari di Ujung Pandang..yang dibakar pakai bumbu daun kemangi dan
dibungkus daun pisang..So far gua tidak ketemu restaurant kayak gitu..

KEHIDUPAN DI BANGKOK
Ngomong masalah makan, saya mau nyobain makanan pinggir jalan di Bangkok. Pagi-
pagi saya sudah bangun dan saya sengaja ndak mau makan di hotel tapi saya nyebrang
jalan masuk ke pasar untuk melihat kehidupan mereka sehari-hari. Menurut saya orang
Thailand lebih ramah di Los Angeles daripada di Bangkok. Saya membeli jajanan pasar
yang ditaruh di kantong plastik ,namun saya agak ragu untuk memakannya karena
baunya agak keras, rupanya ada campuran rebung ( bamboo muda). Sementara itu
beberapa orang wanita yang berpakaian karyawan singgah untuk membeli 2 ekor burung

Membuat karma baik,dengan melepaskan burung pipit

pipit. Kemudian oleh dia burung itu dilepaskan. Penjual makanan saya tiba-tiba berdiri
dan setangah berlari mengejar seorang biksu yang berjalan dengan mangkok, setelah
bersujud dihadapannya,dia memberikan sekantong plastic makanan pada bante itu.
Rupanya mereka mau mengawali hidup mereka hari itu dengan karma baik. Yang cewek
itu dengan melepaskan mahluk hidup sedangkan si penjual dengan memberi sedekah
pada biksu.

Ditengah tengah kota Bangkok tepatnya di tengah bundaran jalan, ada altar sembahyang
yang menarik perhatian saya. Karena patung itu mempunyai 4 muka yang menghadap ke

4 penjuru. Namanya Erawan ( bukan dr Irawan ,Indonesia media loh ) yang merupakan
gambaran dari dewa Brahma ( dewa pencipta ) dalam agama Hindu. Unik juga karena
mayoritas penduduk Thailand beragama Buddha. Orang —orang yang permintaannya
merasa dikabulkan biasanya membayar kaul dengan menyewa penari-penari yang
perform tari-tarian di depan patung itu. He..he kayak gunung Kawi di Surabaya
ya..cuman tidak ada tarian aja.
Katanya nech ye..Miss Universe.( ndak tau yang mana ) sempat menari telanjang di
depan patung itu , untuk membayar kaulnya karena dia menang sebagai miss Universe..
Gila ..man…

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *