Utang ke sejumlah perusahaan periklanan, percetakan dan transportasi.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) masih mempunyai tanggungan utang usai melakukan kampanye Pemilu Legislatif (Pileg) 9 April yang lalu. Hal itu disebabkan oleh jumlah pengeluaran yang lebih besar dibandingkan dengan pemasukan dana kampanye partai.
“Total pengeluaran Rp404.713.519.578. Penerimaan Rp395 miliar. Ada hutang nanti dibayar karena kuitansi belum tagih ke kami,” kata Bendahara Umum PDIP Olly Dondokambey di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Kamis 24 April 2014.
Olly menuturkan jumlah utangnya PDIP mencapai sekitar Rp6,3 miliar ke sejumlah perusahaan seperti periklanan, percetakan dan transportasi?. Dia memastikan begitu tagihan dikirim maka akan segera dibayar.
“Dananya udah ada. Sisa Rp4 miliar di rekening kampanye,” ujarnya.
Olly melanjutkan, setidaknya partai menyewa dua pesawat untuk aktivitas kampanye sekaligus mempromosikan slogan partai ‘Indonesia Hebat’. Namun, dia mengklaim mereka mendapat bonus biaya pasang iklan di badan pesawat yang disewa.
“Kami belum bayar total. Penggunaan pesawat selama ini, sewanya 7500 dollar perjam, total sewa 22 jam. Belum sampai ke kami kuitansinya, jadi belum dihitung?,” katanya.
Sejauh ini, lanjut Olly, sumber dana kampanye PDIP berasal dari sumbangan partai Rp40 miliar, caleg Rp325 miliar, badan usaha Rp20 miliar, kelompok Rp7 miliar, dan perorangan Rp2,9 miliar. Laporan dana PDIP itu juga dilengkapi dengan daftar penerimaan dan pengeluaraan dana kampanye seluruh caleg sebanyak 560 oran