Umar Patek Dikabarkan Ditangkap di Pakistan


Umar Patek alias Abdul Ghoni alias Abu Syeikh alias Umar Arab dikabarkan ditangkap aparat keamanan Pakistan, awal Maret 2011. Peracik bom itu, salah satu otak pelaku bom Bali I pada Oktober 2002 yang menewaskan 202 orang. ”Terkait kabar itu, pemerintah masih menunggu laporan resmi,” kata staf khusus Presiden bidang hubungan internasional Faizayah di Kantor Presiden, Rabu (30/3) kemarin.

Dikatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono masih menunggu laporan resmi. ”Lazimnya laporan resmi akan diberikan Kementerian Luar Negeri kepada Presiden. Tentu ada penjelasan dari Kemlu apabila ada laporan seseorang atas nama tersebut,” katanya.

Dalam hubungan antarnegara, Menurut Faizasyah, lazimnya bila ada seorang warga negara asing ditahan oleh otoritas negara setempat maka pemerintah di negara asal akan dilaporkan. Selain itu, informasi yang dilaporkan khususnya mengenai kejahatan teroris yang biasanya bersifat tertutup tidak harus selalu dilaporkan kepada KBRI setempat.

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol. Anton Bahrul Alam mengatakan, Polri akan berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk mengecek informasi terkait tertangkapnya teroris Umar Patek di Pakistan. Untuk itu, melalui tim gabungan Mabes Polri dan BNPT telah mengirim utusannya untuk memastikan kebenaran informasi tesebut.

”Mengenai Umar Patek, perlu kami cek dulu kebenaran informasi itu. Untuk itu, melalui Interpol kami melakukan koordinasi dengan Interpol Pakistan. Di samping itu, kami juga mengirim tim gabungan ke sana, apakah benar yang bersangkutan adalah Umar Patek. Tim sudah diberangkatkan,” kata Anton.

Patek diyakini termasuk kelompok orang-orang Indonesia, Malaysia, dan Filipina yang ikut latihan militer sekaligus bertempur di Afghanistan dan Pakistan tahun 1980-an dan 1990-an. Saat kembali ke Asia Tenggara, mereka mendirikan Jamaah Islamiyah, kemudian mengorganisasi serangkaian bom bunuh diri dengan sasaran tempat hiburan malam, restoran, hotel, dan kantor kedutaan besar negara-negara Barat di Indonesia.

Patek diperkirakan kabur ke Filipina Selatan setelah bom Bali tahun 2002, bergabung dengan gerilyawan MILF pimpinan Abu Sayyaf. Namun, ia diyakini juga tetap mengendalikan operasi Jamaah Islamiyah dari tempat tinggalnya.

Penangkapannya di Pakistan menimbulkan teka-teki soal bagaimana mungkin buron teroris kelas kakap itu bisa menyeberangi tapal batas berbagai negara. Pada Maret 2010, Patek diyakini berada di Provinsi Sulu, Filipina Selatan. Menurut Yayasan Jamestown, lembaga pengkaji kebijakan keamanan nasional di Washington, Patek merupakan komandan senior terakhir Jamaah Islamiyah (JI) yang sangat berpengalaman.

”Kementerian Luar Negeri belum menerima konfirmasi mengenai kabar penangkapan tersangka teroris Umar Patek di Pakistan awal Maret 2011 lalu,” kata juru bicara Kemlu Michael Tene di Jakarta, kemarin.\ Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansyaad Mbai mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Polri dan Kementerian Luar Negeri untuk memastikan penangkapan salah satu gembong teroris Umar Patek oleh aparat Pakistan awal tahun ini. ”Kami masih harus mencari kepastian tentang penangkapan itu, dengan melakukan koordinasi dengan instansi terkait termasuk kerja sama dengan mitra kami,” katanya. (kmb4/balipost/IM)

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *