Kasus Penistaan Pancasila, Polisi Minta Rizieq Syihab Kooperatif


20130724152228430Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Syihab dihimbau agar kooperatif dalam pemanggilan pemeriksaan penyidik Polda Jawa Barat sebagai tersangka kasus dugaan penistaan Pancasila.

Kehadiran Rizieq untuk memberi keterangan tersebut yang dijadwalkan pada Selasa (7/2) ini, hendaknya tanpa ada pengerahan massa secara berlebihan. Selain itu, pimpinan FPI itu diharapkan kooperatif selama dipanggil kepolisian.
“Saya telah mengimbau berkali-kali agar kedatangan Rizieq memenuhi pemeriksaan di Polda Jawa Barat janganlah membawa banyak orang apalagi mengerahkan massa berlebihan,” ujar Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Anton Charlian yang dikonfirnasi SP, Selasa.
Menurut Anton, masyarakat tentu ingin suasana damai bahkan kondusif. Demikian warga juga kurang suka dengan segala bentuk pengerahan massa tersebut. Mengingat dampak aksi masa yang membludak berpotensi mengganggu ketertiban.
Di satu sisi, lanjut Kapolda, pemanggilan Rizieq kali ini merupakan yang pertama sebagai tersangka kasus peninstaan Pancasila. Namun yang bersangkutan tidak ada kabar selanjunya penyidik akan melayangkan panggilan kedua.
Sementara Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Yusri Yunus mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum mengetahui pihak pengacara Rizeig apakah pemeriksaan kliennya jadi hari ini atau diundur. Sebab jika tidak datang penyidik siap melayangkan penggilan berikutnya.

Sedangkan kepastian Rizieq tak hadir diungkapkan kuasa hukumnya, Kiagus Choiri. Dijelaskan, Imam Besar FPI ini masih dalam keadaan sakit sehingga tak bisa menghadiri pemeriksaan pertamanya dengan status sebagai tersangka atas kasus penodaan terhadap dasar negara Pancasila dan pencemaran nama baik mantan Presiden Soekarno.

Terkait hal ini, Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Yusri Yunus, mengaku belum mendapat pernyataan resmi dari pihak Rizieq. “Secara resmi penyidik belum menerima kabar dari pihak Rizieq Syihab. Tapi kabar yang beredar memang demikian,” kata dia.

Jika pada panggilan pertama Rizieq tak hadir, Yusri mengatakan, penyidik akan melayangkan surat panggilan kedua. Pemanggilan kedua, imbuh dia, akan dilakukan seminggu setelah pangilan pertama tak hadir. “Minggu ini akan kembali dikirim surat panggilan pemeriksaan kedua. Jadwal pemeriksaan kedua menurut jadwal Selasa pekan depan,” kata dia.

Pekan lalu, Polda Jabar telah melayangkan surat pemanggilan untuk pemeriksaan Rizieq Syihab sebagai tersangka. Yusri Yunus membenarkan, surat pemanggilan pemeriksaan hukum tersangka Rizieq Syihab untuk 7 Februari 2017.

Sebagaimana diketahui, pimpinan FPI Rizieq Sihab telah ditetapkan tersangka, setelah penyidik Polda Jabar melakukan gelar perkara ke tiga di markas kepokisian setempat.

Rizieq, yang dilaporkan Sukmawati Soekarnoputri, dijerat dengan Pasal 154 a KUHP tentang penodaan terhadap lambang negara dan Pasal 320 KUHP tentang pencemaran terhadap orang yang sudah meninggal.
Tolak FPI

Kemarin, riabuan anggota ormas dan masyarakat di Bali, melakukan aksi demo secara damai di lapangan Puputan Margarana, Renon, Denpasar menolak dan menuntut pembubaran Front Pembela Islam (FPI) karena dinilai intoleransi.

Ribuan warga yang berunjuk rasa tersebut menamakan dirinya Komponen Masyarakat Bali.Aksi unjuk rasa tersebut dibarengi dengan membawa spanduk-spanduk bertuliskan penolakan dan menuntut pembubaran FPI diiringi orasi dan gong bleganjur khas Bali serta diisi barongsai dan naga serta tarian reog ponorogo.

Komponen ormas tersebut diantaranya GP Ansor, Sandi Murti, Banser NU Denpasar, Persekutuan Gereja dan Lembaga Injil Indonesia (PGLII), Persaudaraan Hindu Muslim Bali, Forum Komunikasi Paguyuban Etnis Nusantara dan Patriot Garda Nusantara. Selain itu Ikatan Keluarga Minahasa, Ikatan Keluarga Bayumas, Sedulur Keluarga Besar Reog Ponorogo, Laskar Bali, Baladika, Flobamora, Paguyuban Perantau Timor, Keluarga Caraka Manggarai, Batubulan Bersatu, Jimbaran Bersatu, Sanur Bersatu, dan Pemuda Bali Bersatu.

Elemen mahasiswa juga turut serta yakni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia dan Himpunan Mahasiswa Budhis Indonesia serta sejumlah ormas lainnya. Tokoh Islam Gus Nuril yang juga Ketua Umum Patriot Garda Nusantara menyatakan penolakan FPI dan menuntut pembubaran ormas tersebut karena dinilai intoleran dan ditunggangi kepentingan asing. Selain meminta pembubaran FPI, Gus Nuril dalam orasinya juga meminta HTI dan MMI juga dibubarkan. “Kalau ada orang mengaku pembela Islam kemudian mengkafirkan saudara, apa sampean diam saja?,” ucapnya dalam orasinyaa di atas truk.

Dalam pernyataan sikapnya, Komponen Masyarakat Bali yang disampaikan I Gusti Ngurah Harta di antaranya menginginkan Presiden Joko Widodo atau aparatur hukum (Polisi dan TNI) untuk membubarkan ormas intoleran. “Kami sebagai anak bangsa merasa terpanggil untuk membela ibu pertiwi dari ancaman ormas intoleran,” ucapnya.

Sementara itu Kepala Sub-Bagian Hubungan Masyarakat Polresta Denpasar Ajun Komisaris Polisi Sugriwa di Denpasar, Senin, menjelaskan ratusan polisi itu terdiri dari Intel, Sabhara, Dalmas, Narkoba dan Lalu Lintas. Selain petugas kepolisian, aksi unjuk rasa tersebut juga dikawal aparat TNI dan pecalang atau petugas keamanan adat khas Bali( SP / IM )

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

One thought on “Kasus Penistaan Pancasila, Polisi Minta Rizieq Syihab Kooperatif

  1. Perselingkuhan+Intelek
    February 7, 2017 at 10:39 pm

    kalau si Habib Rampok Rizieq absen terus terhadap Panggilan KaPolDa Jabar, diseret saja lah, nah tuh di Bali pada Demo terhadap FPI, FPI tidak disenangi dimana-mana tuh bukti nyatanya, Bubarkan saja FPI itu dan Bui si Rizieq nya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *