Hidayat: RI Bisa Kirim Gas ke Jepang Untuk Balas Jasa


Jakarta – Menteri Perindustrian MS Hidayat menyatakan Indonesia bisa memberikan bantuan tambahan pasokan gas ke Jepang pasca tsunami. Pasokan LNG (gas cair) bisa diambil dari Blok Mahakam. Hidayat

Menteri Perindustrian MS Hidayat

menyatakan Indonesia sangat perlu membantu Jepang di tengah krisis energi yang dialami negara tersebut pasca meledaknya PLTN Fukushima akibat gempa dan tsunami. Pasalnya, Jepang telah membantu Indonesia ketika tsunami Aceh beberapa waktu silam.

“Saya katakan pemerintah Jepang itu sangat berjasa kepada kita saat mengalami tsunami Aceh, dia melakukan bantuan yang luar biasa besar,” ujarnya ketika ditemui usai acara persemian Pabrik Industri Hilir Kelapa Sawit Smart, di Kawasan Industri Marunda, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (30/3/2011). Namun, untuk menentukan keputusan tersebut, Hidayat menegaskan perlunya pertimbangan mendalam di tengah kebutuhan energi untuk indsutri yang semakin berkurang.

“Jadi ketika dia mengalami musibah yang sama, dia meminta bantuan Indonesia hanya untuk penambahan LNG. Kita mesti mempertimbangkan dengan baik untuk meluluskannya,” katanya. Menurut Hidayat, saat ini kebutuhan energi untuk industri dalam negeri sebesar 1.500 MMSCFD, tetapi baru bisa dipenuhi sebesar 865 MMSCFD. Apalagi semakin berkurang dengan adanya rencana Chevron untuk mengambil sekitar 20% dari kemampuan energi dalam negeri tersebut.

“Saya mengatakan kebutuhan industri nasional itu 1.500 MMSCFD, kemudian dikuranai menjadi 865 MMSCFD, dari itu mau berkurang lagi 20% karena Chevron minta untuk keperluannya. Itu saya komplain berat, jangan kepentingan industri nasional dikalahkan untuk suatu perusahaan dan Pak Darwin (Menteri ESDM) janji mau mengembalikan pada 900 MMSCFD,” ujarnya.

Namun, lanjut Hidayat, bantuan energi kepada Jepang bukan berarti tidak mungkin dilakukan. Adanya Blok Mahakam yang belum memiliki kontrak bisa dijadikan salah satu sumber bala bantuan tersebut. “Kelihatannnya dari Blok Mahakam bisa dilakukan karena belum dikontrak,” ungkapnya.

Hidayat menyatakan pemerintah harus menjamin ketersediaan energi dalam negeri meskipun turut membantu Negari Sakura itu. “Hanya saya mengingatkan keputusan melakukan ekspor itu disejajarkan waktunya dengan memulihkan suplai ke sektor industri nasional yang tahun ini rencananya mau berkurang,tapi mudah-mudahan buat industri nasional cukup,” tandasnya.(nia/dnl/ Ramdhania El Hida/IM)

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *