Sri Mulyani Bicara soal Sumber Utang RI


 

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut pemenuhan pembiayaan utang tidak melulu bersumber dari luar negeri. Menurut dia, saat ini pembiayaan utang nasional dipenuhi dari dalam negeri.

Hal itu diungkapkan saat menjadi narasumber di acara Outlook Perekonomian: Meraih Peluang Pemulihan Ekonomi di 2021, Selasa (22/12/2020).

“Seolah-olah dari luar negeri saja, sebetulnya tidak. Sebagian dari pembiayaan adalah besar dari dalam negeri,” kata Sri Mulyani.

Dia menjelaskan, sumber pemenuhan pembiayaan utang pemerintah yang berasal dari dalam negeri seperti program burden sharing yang dilakukan Kementerian Keuangan dengan Bank Indonesia. Pada program ini, bank sentral menjadi pembeli siaga atau standby buyer dalam lelang SBN melalui pasar perdana.

Selanjutnya, dikatakan Sri Mulyani, pemerintah melalui Kementerian Keuangan juga menerbitkan surat utang negara ritel yang bisa dibeli langsung oleh masyarakat Indonesia. Di mana masyarakat bisa membeli dengan biaya sekitar Rp 1 juta.

“Berbagai cara, salah satunya penerbitan surat utang negara dalam negeri ritel, sekarang ini yang beli masyarakat kita, Rp 80 triliun ritel,” ungkap dia.

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat total utang pemerintah kembali meningkat hingga akhir Oktober 2020. Jumlahnya mencapai Rp 5.877,71 triliun atau terjadi peningkatan Rp 1.121,58 triliun jika dibandingkan periode yang sama tahun 2019 yang totalnya Rp 4.756,13 triliun.

Sementara dibandingkan dengan bulan September terjadi kenaikan Rp 120,84 triliun. Hingga akhir September tahun ini, total utang pemerintah mencapai Rp 5.756,87 triliun.

Mengutip data APBN KiTa, Rabu (25/11/2020), dengan total utang pemerintah yang mencapai Rp 5.877,71 triliun ini maka rasionya menjadi 37,84% terhadap produk domestik bruto (PDB).

Adapun jumlah utang pemerintah yang mencapai Rp 5.877,71 triliun ini terdiri dari surat berharga negara (SBN) sebesar Rp 5.028,86 triliun dan pinjaman sebesar Rp 848,85 triliun. Jika dilihat lebih detail lagi, total utang pemerintah yang berasal dari SBN terdiri dari SBN domestik sebesar Rp 3.782,69 triliun dan SBN valas sebesar Rp 1.246,16 triliun.

Sementara yang berasal dari pinjaman, terdiri dari pinjaman dalam negeri sebesar Rp 11,08 triliun dan pinjaman luar negeri sebesar Rp 837,77 triliun.( Dtk / IM )

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *