Setelah Harley, Ferrari Merah di Pesawat Garuda Bakal Diungkap


Ramai beredar di sosial media video pesawat Garuda Indonesia yang mengangkut mobil mewah Ferrari berwarna merah. Padahal belum lama kasus penyelundupan Harley Davidson dan Brompton terjadi di maskapai pelat merah tersebut.

Adapun video viral mobil Ferrari berdurasi 7 detik tersebut muncul pada 6 Desember 2019 lewat akun twitter @kurawa. Pantauan detikcom Jumat (6/12/2019), video tersebut sudah dicuit ulang 1.900 kali dan disukai 2.700 akun. Video itu juga sudah ditonton sebanyak 129.700 kali.

Video itu viral setelah ramainya pemberitaan mengenai Harley Davidson dan Brompton ilegal yang diangkut menggunakan pesawat baru Garuda Indonesia. Kendaraan tersebut merupakan milik Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara yang diterbangkan dari Toulouse, Prancis.

Lantas, apa kata Erick Thohir? Baca berita selengkapnya di sini

Respons Erick Thohir Terkait Mobil Ferrari di Pesawat Garuda

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan belum mengetahui video tersebut. Menurutnya, hal itu belum pasti kebenarannya.

“Saya nggak tahu. Saya nggak bisa komentar sesuatu yang belum pasti,” kata Erick saat ditemui di Tangerang Selatan, Jumat (6/12/2019).

Erick pun tidak mau langsung percaya dengan video yang beredar tersebut. Sampai hari ini, ia mengaku belum mendapat laporan.

“Kalau video macam-macam juga banyak keluar. Belum (ada laporan). Saya nggak bisa melakukan itu hanya karena video,” ucapnya.

Kementerian BUMN Minta Bea Cukai Usut Video yang Beredar

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meminta komisaris untuk melakukan pemeriksaan atas viralnya video Ferrari yang diangkut pesawat Garuda Indonesia. Kementerian juga menyerahkan hal ini ke Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk meneliti apakah ada permasalahan pada Ferrari tersebut.

“Kami dapat videonya juga kemarin, saya sih berikan ke teman-teman Bea Cukai untuk melihatnya itu. Dari kita paling kita minta komite audit dari komisaris untuk melakukan audit terhadap kasus itu. Jadi kita tunggu lah mereka kerja,” kata Staf Khusus Menteri BUMN Bidang Komunikasi Publik Arya Sinulingga di Kementerian BUMN Jakarta Pusat, Jumat (6/12/2019).

Meski demikian, ia memastikan, Ferrari ini tak berada dalam satu pesawat dengan Harley Davidson dan sepeda Brompton yang diselundupkan. Sebagaimana diketahui Harley Davidson dan Brompton diselundupkan melalui pesawat baru Garuda Airbus A330-900 yang diterbangkan dari Prancis.

Jelasnya, berdasarkan hasil pemeriksaan komite audit dan Bea Cukai, tidak ada barang selundupan lain selain Harley dan Brompton.

“Nggak ada (barang lain), hasil investigasi komite audit maupun teman-teman Bea Cukai nggak ada,” katanya.

“Itu bukan di tempat yang baru (pesawat baru), dan hasil investigasi Bea Cukai nggak ada mengenai itu,” sambungnya.( Dtk / IM )

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

4 thoughts on “Setelah Harley, Ferrari Merah di Pesawat Garuda Bakal Diungkap

  1. pengamat
    December 7, 2019 at 1:10 am

    Biasa saja, bukan hal baru. Kenapa mesti heboh ? Sebelumnya sudah pernah dengar kargo garuda angkut kendaraan.

  2. Perselingkuhan+Intelek
    December 7, 2019 at 9:43 pm

    ini barang Haram, selndupan, tidak bayar pajak, menyalahkan wewenang jabatan sebagai Dirut, latar belakang Koruptor besar-besaran, wajib dihebohkan dan di Hukum

    1. Pengamat
      December 9, 2019 at 2:36 am

      Direksi cuma beli motor dan sepeda tua di luar negri, apa salahnya ? Memanfaatkan fasilitas kargo apa salahnya ? Bukannya karyawan GA
      dan keluarganya juga dapat fasilitas patongan harga 90 % buat tiket pesawat ?

  3. Perselingkuhan+Intelek
    December 9, 2019 at 9:15 pm

    Motor dan Sepeda Tua bermerk merupakan Barang Antik lebih mahal dari pada barang modern dan pajaknya besar berlipat, ini tidak bayar Pajak merupakan Korupsi Besar untuk Negara dan Uang Rakyat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *