SELAMAT JALAN OM ALEX


SELAMAT JALAN OM ALEX

Beliau dikenal sebagai  Abraham Alex Tanusaputra founder dari Gereja Bethany , yang saat ini bisa dikatakan mempunyai hampir 1000 cabang dan gerejanya di Nginden dihadiri 35 ribu orang tiap kali kebaktian. Ada juga yang bilang beliau adalah pendeta terkaya di Indonesia. Bahkan ada yang mengenal nya sbg pendeta yang mengajarkan teology kemakmuran. Dan belakangan ini dikenal karena perseturuannya dengan putranya Aswin. Tapi bagi saya beliau cukup dikenal sebagai om Alex, yang istrinya tante Yenny saya panggil mom.

Saya telah mengenalnya lebih dari 30 tahun, juga hampir 9 kali beliau ke LA pasti ditemani atau dijemput oleh saya.  Dan juga kita pernah serumah dan makan bersama setiap hari selama 2 tahun. Jadi yach saya lumayan mengenal beliau. Walaupun tentunya saya lebih dekat dengan Aswin anaknya yang adalah sahabat saya.

Ceritanya bermula ketika saya kuliah di ITS Surabaya, sebagaimana mahasiswa pada umumnya saya juga kost di Manyar sindharu perumahan yang tidak terlalu jauh dari kampus. Kebetulan gereja terdekat adalah Bethany Manyar.Karena ingin melayani saya bergabung dengan koor pemuda. Di koor itulah saya mulai mengenal Aswin. Sampai suatu saat om Alex membeli rumah tetangga disebelah pastori, yang diberikan pada Aswin. Satu waktu Aswin tanya saya, “But, kamu pindah aja ke rumah saya ..Supaya ada yang temanin.” Kata Aswin. Tadinya saya tolak,karena kuatir kita berantem. Tapi akhirnya saya setuju dengan persyaratan saya bayar..sebab saya ndak mau free.  Ada 3 kamar besar dirumah Aswin, dia dikamar atas saya dikamar bawah. Tidak jarang beberapa teman nginap dan kita tidur dikamar aswin ramai ramai. Apalagi kalau malam minggu. Karena minggunya kita bangun jam 5,30 , sebab kita akan nyanyi koor untuk kebaktian jam 6 pagi.  Sekali kali Andre adiknya yang bungsu ikut tidur dikamar Aswin. Satu kali Andre bilang begini, “Ko Butce..dari Papua ya..apa disana makan orang ? “ Saya melihat dia dengan wajah serius  “ Ooo..iya..Cuma ko Butce tidak suka makan tangan..saya cuma suka kuping…Kelihatannya kuping kamu enak dimakan..” sambil  melirik ke kupingnya yang agak kipas. Sure enough sepanjang malam Andre tidur dengan menutup kupingnya.  Takut dimakan ama ko Butce. (Adik Aswin paling bungsu Andre memang tidak terlalu pintar,karena  konon waktu lahir lehernya terjerat ari ari sehingga tdk cukup oksigen ke otak).

Rumah pastori tempat kediaman om Alex di Manyar cukup besar karena gabungan 4 rumah yang saling berhubungan dengan pintu penghubung, juga ada pintu penghubung lansung ke gereja. Kayaknya kita ada 7 pembantu yang melayani 5 orang, om alex,tante Yenny , Andre( putranya yang bungsu ) , Aswin dan saya. Setiap hari pembantu dari rumah induk panggil saya, “Sinyo Butce ..disuruh ibu makan.”  Rupanya aturan makan,siapa yang lapar makan aja. Di meja makan memang selalu tersedia berbagai macam makanan. Saya kan sungkan, tapi tante Yenny selalu bilang, “ Makan  o..But, nanti om Alex nyusul. “ Dan memang tidak lama berselang, om Alex nyusul ikut makan. Saya kadang terasa kikuk..jadi saya lebih suka bersama sama dengan Aswin. Enaknya tinggal dirumah pendeta besar adalah sering dikirimin cake dan ice cream. Karena om Alex dan tante Yenny diabetes, jadi biasanya saya dan Aswin yang habiskan.

Hobby dan kegemaran om Alex dan Aswin memang mobil. Dan kebetulan saya tidak begitu paham dan suka dengan mobil, sehingga saya merasa tidak ada bahan pembicaraan.  Kita jarang membicarakan masalah rohani atau gereja. Seingat saya hanya sekali saya tanyakan ke beliau, “Om..apa rahasianya punya gereja besar. “ Dijawab om Alex, “ Sediakan wadahnya..” maksudnya harus bangun gereja besar. Saya mengerti bahwa om Alex ini sumbunya pendek, gampang marah. Tapi setelah itu dia akan lupa. Saya maklumi bahwa om Alex  adalah tipikal kolerik murni. Seorang pemimpin, yang hebat dalam memotivasi. Dan kalau mempunyai visi dia akan berusaha sekuat mengkin untuk penuhi visi itu, walaupun dalam perjalanannya  itu akan melukai dan menyikut banyak orang. Ibaratnya orang kolerik seperti orang yang pegang parang , berjalan di depan dan menebas alang alang untuk membuka jalan di hutan belantara. Kebanyakan pemimpin besar mempunyai sifat kolerik ini. Namun ada satu kelemahan mereka , tidak terlalu peka dengan perasaan orang, bahkan cendrung tidak peduli. Tidak heran banyak orang merasa om Alex ini tidak care dan tidak peduli.

Setahu saya salah satu yang mempengaruhi cara pandang dari om Alex adalah  Yonggi Cho, dengan bukunya dimensi ke empat. Dan tentunya Roh kudus. Kayaknya hampir disemua khotbahnya om Alex selalu tekankan itu dan satu perkataanya yang selalu saya ingat “ Hormati Roh Kudus..hormati Roh Kudus yang ada di dalam kamu.”Om Alex selalu bilang kita ada  otak, otak kiri dan kanan. Yang kanan adalah logika..nah yang ini menurut om Alex dia tidak terlalu kuar karena dia bodoh. Tapi yang kiri yaitu untuk berkhayal, bermimpi, tampaknya dia sangat kuat. “Mimpi yang dibuahi Roh Kudus akan menjadi kenyataan.Contohnya ketika Tuhan menciptakan bumi, Tuhan berfirman dan membayangkannya yang dibuahi Roh kudus maka jadilah .

Ada beberapa figur orang tua yang menurut saya sangat dihormati om Alex,  pdt  Izaak Leo ( alm) dari gereja GPPS yang dikenal berdoa 5 jam sehari dan om nya yaitu Tony Tanutama. Opa Tony Tanutama ini dianggap sebagai pengganti orang tuanya. Kelak setelah kedua orang tua ini tiada tampaknya dia juga banyak mendengar saran dari pdt Timotius Arifin dan Ir Niko. Dan tentunya dari istrinya yang tercinta tante Yenny.  Tidak heran sempat terdengar gossip dibelkang kalao Tante Yenny adalah Roh kudus kedua dari om Alex.

Adapun sahabat saya Aswin ini termasuk sahabat yang setia kawan. Saya ingat satu waktu saya terkena saraf kejepit dipinggang , sakit sekali sampai tidak bisa jalan.  Adalah Aswin yang menggendong saya untuk cari dokter dan bawa ke rumah sakit. Dan setiap kali om Alex lagi “ngamuk “ cepat cepat dia suruh saya untuk masuk kamar. Sayangnya memang kurang terbangun komunikasi yang baik antara bapak dan anak. Tidak jarang om Alex tanya tanya mengenai Aswin kesaya. “Bagaimana dengan Monika..? Aswin serius? “ tanya om Alex kesaya. Yang tentunya saya ceritakan bahwa mereka lagi serius pacaran. Belakangan  ini Monika dikawini dan menjadi istri Aswin sekarang.  Dan belakangan adik perempuan Monika , Siu ceng menjadi ipar saya karena kawin dengan adik saya.

Tanggal 6 Agustus 2020 om Alex telah berangkat pulang bergabung dengan istrinya yang tercinta Tante Yenny. Tulisan ini saya tulis sebgai tribute bahwa sekalipun pendeta besar beliau juga hanyalah manusia biasa dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Dan tidak pandang siapapun dia, komunikasi terbuka sangatlah penting dalam keluarga.

Oleh Butce Lie  / IM

 

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *