Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat membuka event Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) CEO Summit di Nusa Dua Bali, Minggu (6/10) siang, begitu antusias mengemukakan enam masukan penting bagi ratusan pelaku bisnis global yang hadir di acara itu. SBY menyampaikan keenam masukan itu dengan cara tersendiri dan ia menyatakan kalau cara yang ia sampaikan ini adalah cara untuk memajukan pertumbuhan ekonomi di kawasan yang menyumbang setengah dari pendapatan domestik bruto (PDB) dunia belakangan ini
“Kita semua sama-sama tahu, dinamika ekonomi dunia belakangan ini menunjukkan perubahan drastis. Banyak negara maju yang mengalami pemulihan, sementara ada Negara-negara berkembang yang terus melambat. Kami mengalami defisit, arus modal keluar, dan depresiasi mata uang,” tutur SBY.
Ia juga mengatakan, meski menghadapi dinamika yang berbeda, APEC tetap diharapkan mampu menjadi mesin pendorong pertumbuhan dunia, meski tetap dibutuhkan usaha yang lebih keras lagi.
Secara runut, Presiden SBY pun menjelaskan enam masukan yang ia maksud. “Yang pertama, kita harus mencegah kebijakan proteksionisme dan terus mendukung liberalisasi perdagangan. Dalam hal ini, perdagangan yang dimaksud juga harus seimbang dan kuat,” katanya.
Dalam kesempatan itu, SBY juga turut mengajak Negara-negara anggota APEC agar bias lebih jeli memanfaatkan pertumbuhan kelas menengah untuk mendorong masuknya arus investasi yang mampu menciptakan lapangan kerja guna menjaga pertumbuhan ekonomi.
“Yang ketiga, dapat mengembangkan infrastruktur untuk memperbaiki konektivitas dan mengatasi inefisiensi dalam jalur distribusi. Agar bisa mencapai hal ini pun, kami harus mengajak Anda semua ” ujarnya. “Keempat, agar bisa menjamin pertumbuhan yang merata dan mencakup semua hal dengan cara merangkul usaha kecil dan menegah yang menjadi tulang punggung perekonomian,” ujarnya.
Yang kelima, Presiden SBY mengajak sesama negara anggota APEC agar mampu menjaga stabilitas ekonomi melalui perjanjian bilateral dan multilateral. Tak hanya itu. Ia juga mengatakan perlunya menjamin pembangunan bagi kesejahteraan bersama.
“Kita bisa mencapai semua ini dengan meningkatkan koordinasi kebijakan,” tuturnya.