RI-Turki Tingkatkan Kemitraan Komprehensif


Jakarta: Indonesia dan Turki menandatangani deklarasi untuk meningkatkan kemitraan
komprehensif di berbagai bidang, termasuk menjadi jembatan peradaban Islam dan Barat.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Turki Abdullah Gul menyampaikan hal ini
dalam keterangan pers bersama, usai pertemuan bilateral, di Istana Negara, Selasa (5/4) siang.

“Turki dan Indonesia berada pada posisi untuk meningkatkan kemitraan strategisnya mengingat
kedua negara adalah negara yang memiliki perkembangan perekonomian yang signifinikan,
sama-sama menjadi anggota G 20,” kata Presiden SBY. Kedua negara masih akan terus
meningkatkan kerjasama di bidang ivestasi, perdagangam, dan kerjasama ekonomi yang lain.

Baik Indonesia maupun Turki adalah negara demokrasi dengan penduduk muslim yang besar,
yang menjalankan sistem negara dan pemerintahan modern. Dengan persamaan ini, Presiden
SBY berharap kedua negara dapat meningkatkan kerjasama dalam berbagai aktivitas di dunia,
terutama menjembatani antarperabadan maupun Islam dan barat.

Dalam pertemuan bilateral, disepakati untuk meningkatkan kerjasama ekonomi, perdagangan,
investasi, energi, pertanian, dan pariwisata. “Kami juga bersepakat untuk meningkatkan
kerjasama di bidang pertahanan, terutama industri pertahanan, dan juga kerjasama kekonsuleran,”
SBY menambahkan.

Selain itu, disepakati pula meningkatkan kerjasama di bidang pendidikan, kebudayaan, pemuda,
dan olahraga. “Isu-isu yang kami bahas semuanya berkaitan dengan upaya peningkatan kerjasama
bilateral di bawah payung kerjasama kedua negara untuk menjadi lebih baik atau kemitraan yang
komprehensif antara Turki dan Indoensia dalam tatanan baru dunia,” Presiden SBY menjelaskan.

Sementara itu, Presiden Gul mengucapkan terimakasih atas keramahtamahan yang diberikan
Indonesia kepada delegasinya yang telah tiba di Jakarta sejak kemarin. Gul berharap semoga
hubungan baik kedua negara dapar terus berjalan. Ini merupakan kunjungan Presiden Turki
pertama kali dalam 16 tahun terakhir. Gul datang atas undangan SBY yang berkunjung ke Ankara
dan Istambul pada Juni 2010.

Sebelum memberikan pernyataan pers bersama, SBY dan Gul menyaksikan penandatanganan dua
nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU). Pertama, MoU terkait bebas visa
bagi pemegang paspor diplomatik yang ditandatangani Menlu Marty Natalegawa dan Mendagri
Turki Mehmet Aydin. Kedua, MoU tanggap darurat bantuan bencana yang ditangdatangani
Kepala Badan Nasional Penangulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif dengan Mendagri
Mehmet Aydin.

Turut mendapingi Presiden SBY dalam join press conference ini, antara lain, Menko Polhukam
Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Mensesneg Sudi Silalahi, Mendag Marie
Elka Pangestu, Menteri LH Gusti Muhammad Hatta, Kepala BKPM Gita Wirjawan, dan Seskab
Dipo Alam.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *