PUPR, Asosiasi Tingkatkan Program Pendidikan untuk Operator Alat Berat


PUPR, Asosiasi Tingkatkan Program Pendidikan untuk Operator Alat Berat

 dilaporkan: Setiawan Liu

Jakarta, 3 November 2023/Indonesia Media – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melihat urgensi Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) untuk tenaga operator alat berat, untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di Indonesia. Tenaga ahli peralatan yang profesional sudah sangat mendesak untuk menopang kegiatan usaha konstruksi di Indonesia. Kegiatan belajar terus menerus (continuous learning) dibutuhkan mengingat upaya melahirkan tenaga operator yang profesional bukan pekerjaan mudah. “Satu alat berat saja, (lama pendidikan & pelatihan) tidak bisa hanya satu tahun. Idealnya 3-5 tahun, baru dia mampu. Bayangkan, excavator saja terdiri dari beberapa jenis. Belum lagi alat berat bulldozer, crane, wheel loader, dan lain sebagainya. Asosiasi seharusnya bisa mendorong PKB juga,” Direktur Kelembagaan Dan Sumber Daya Konstruksi PUPR Nicodemus Daud mengatakan kepada Redaksi.

Transformasi industry alat berat Indonesia sampai tahun 2045 paralel dengan percepatan pembangunan infrastruktur. Sehingga PUPR terus mendorong stakeholders alat berat termasuk APPAKSI (Asosiasi Pengusaha dan Pemilik Alat Konstruksi Indonesia), akademisi seperti guru besar teknik sipil bidang geoteknik Universitas Indonesia, Prof. Budi Susilo Soepandji. Asosiasi diharapkan punya catatan daftar alat di seluruh Indonesia, dan connect dengan sistem PUPR. Dari catatan tersebut, PUPR bisa memantau pergerakan alat.  “Kita selesaikan pembangunan, apalagi bicara IKN (ibu kota negara di Kaltim). kondisinya luar biasa. Alat-alat berat yang digunakan di IKN luar biasa.Tapi Kementerian PUPR komitmen, hanya akan (menggunakan) atau (alat-alat berat) yang sudah ada sekarang. Kami juga dorong penggunaan material, alat produksi dalam negeri,” kata Nicodemus Daud pada Keynote Speech workshop APPAKSI di JIExpo.

PUPR sempat mengadakan pertemuan dengan beberapa industry alat berat di dalam negeri. Dari hasil pertemuan, ternyata ada beberapa produsen yang pabriknya di luar. Tapi sebagian juga sudah ada yang bangun pabrik di Indonesia. “Saya sempat tanya (produsen merek A), dimana pabriknya. Ternyata, (pabrik) di Vietnam. Saya diam, ya sudah!” kata Nicodemus Daud.

Produsen lainnya termasuk lift, sudah mulai bangun pabrik di Indonesia. Produksi dalam negeri termasuk alat berat, dan berbagai keperluan infrastruktur terus didorong. Presiden Joko ‘Jokowi’ Widodo dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengarahkan agar industry terus beralih pada produksi dalam negeri. “APPAKSI bisa buat rencana mgn transformasi industry alat berat Indonesia sebagai persiapan IKN, terutama kebutuhan alat-alat berat. Koordinasi dengan semua produsen/industry untuk konsep rencana sangat dibutuhkan. Konsep rencana pembangunan jangka panjang China, (sudah dibuat) sampai 100 thn. (konsepnya) bukan 25, bukan 50 tahun. (hasilnya) seperti yang kita lihat, (pembangunan) China bisa seperti sekarang ini. Mari kita berpikir dengan cara yang lebih baik. Pada akhirnya negara ini maju kalau kita menggunakan produk dalam negeri,” kata Nicodemus Daud. (sl/IM)

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *