LONDON – Berbagai produk Indonesia diantaranya fashion serta barang kerajinan dipamerkan di megastore terkemuka di London, Harrods yang akan berlangsung selama sebulan.
Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu bersama Dutabesar RI untuk Kerajaan Inggris Raya dan Republic Irlandia, Yuri Thamrin dan Direksi Harrods Guy Cheston secara resmi membuka pameran di ikon kota London tersebut.
Dalam acara “Sunday Brunch” di Harrods Department Store itu yang dibuka Minggu dimeriahkan dengan penampilan musik Sasando dari Nusa Tenggara Barat.
Pameran dagang yang digelar Kementerian Perdagangan di Department Store Harrods London, Inggris itu bertema “Remarkable Indonesia” telah memperkuat citra produk berkualitas dunia dan merupakan tindak lanjut dari kegiatan serupa tahun lalu.
Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan kegiatan In-store Promotion dilakukan dalam rangka membangun dan memperkuat citra produk Indonesia yang berkualitas.
Mari mengatakan pada lima tahun terakhir, perkembangan dan variasi produk Indonesia yang berkelas semakin banyak seiring dengan pengembangan industri kreatif di Indonesia. Untuk itu, Indonesia harus semakin gencar dalam mempromosikan produk produk tersebut sehingga masyarakat dunia mengetahui, menghargai serta membeli produk Indonesia, ujarnya.
Menurut Mari, hal ini juga merupakan upaya “nation branding” Indonesia di dunia internasional. Harrods dipilih karena department store ini merupakan ikon pariwisata Inggris, yang dikunjungi oleh 13 juta pengunjung per tahunnya.
Pengunjung tidak hanya berasal dari Inggris, tapi juga turis dari berbagai belahan dunia, dan populer di kalangan pengunjung dari “emerging market” seperti Rusia, China dan Timur Tengah. “Jika kita melakukan promosi dan penjualan produk di Harrods, ini berarti kita bukan hanya merambah Inggris dan Eropa namun telah merambah dunia,” kata Mendag.
Selain itu, Harrods terkenal akan kualitas produk yang dijualnya karena semua produk yang masuk Harrods diseleksi secara ketat. Dengan masuknya produk Indonesia ke Harrods ini membuktikan kalau produk kita berkelas dan memiliki kualitas internasional, tegas Mendag.