PPS Muara Baru mulai timbun sirtu, cegah banjir rob


PPS Muara Baru mulai timbun sirtu, cegah banjir rob

 dilaporkan: Setiawan Liu

Jakarta, 22 Desember 2021/Indonesia Media – Di tengah proses penimbunan pasir batu (sirtu) untuk mencegah limpahan banjir rob terutama areal industry atau cluster barat Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Nizam Zachman, Muara Baru Jakarta Utara, secara simultan beberapa pelaku usaha melakukan cara lain. Sebagaimana UPT (unit pelaksana teknis) PPS dan Perum Perikanan Indonesia (Perindo) sudah melakukan kegiatan penimbunan sirtu dari posisi tanggul dermaga barat Jl. Tuna  raya (cluster industry) ke arah tanggul laut dari Gedung pompa. Penimbunan bisa membendung air laut tidak melimpah masuk ke Gedung pompa (tanggul/revetment) dan SPBU. “Setelah ditimbun sejak tanggal 21/12, selisih air kurang lebih 60 cm lebih, terus bertambah sampai satu meter keesokan harinya. (kondisi) sudah semakin aman buat area jalan Tuna Raya ke arah stasiun pompa,” salah seorang pelaku usaha di PPS, Frengky mengatakan kepada Redaksi.

Di sisi lain, pemilik usaha spare parts hydraulic kapal di blok B Gedung MBC, Suhari masih terus berupaya memperbaiki drainase, atau membangun yang baru. Perbaikan atau pembangun drainase baru di kawasan PPS sangat efektif mengatasi banjir. Ibarat tubuh manusia, sirkulasi darah memiliki peran mengalirkan darah dan nutrisi dari jantung ke seluruh tubuh dan sebaliknya. Ketika sirkulasi darah tidak lancar, beragam gangguan kesehatan pada tubuh Anda dapat terjadi. “(sirkulasi darah) analog dengan drainase di Kawasan PPS Muara Baru. Kalau sirkulasi darah lancar, tubuh sehat. Kalau drainase berfungsi dengan baik, kegiatan usaha juga bisa semakin efisienYang terjadi sekarang ini, ada penyempitan pada saluran drainase sehingga muncul genangan atau bahkan banjir sepanjang tahun,” Suhari mengatakan kepada Redaksi.

Ia mengaku akan terus kritis terhadap berbagai pihak termasuk pihak UPT dan Perum. Ia juga sudah mengajak kepala kantor kecamatan Penjaringan Jakarta Utara. Tetapi karena PPS merupakan otoritas langsungnya di bawah UPT dan Perindo, sehingga harus ada koordinasi. “Ini kan wilayah pelabuhan, Camat Penjaringan tentu tidak bisa campur tangan. Tapi Camat sudah janji kepada saya, dia bisa memobilisasi tenaga SDA (sumber daya air), dia siap bantu,” kata Suhari.

Inisiatif untuk meminta bantuan Kecamatan Penjaringan tidak  ada salahnya. Karena waktu rapat koordinasi antara seluruh stakeholders PPS termasuk UPT dan Perindo, ada kendala kekurangan tenaga pemasangan sandbag. Sementara limpahan banjir rob sempat mengancam, dan potensial menghambat kegiatan berbagai usaha di PPS. “Saya bantu, saya nggak perlu berkoar-koar. Yang penting, sekarang, semuanya bisa kerja nyaman, betah. Karena di PPS, ada puluhan ribu pekerja. satu pabrik bisa sampai ratusan karyawan. Saya hanya punya 20 karyawan, tapi saya sangat berkepentingan menjaga PPS dengan kenyamanan, kebersihan dan kesehatan, dan drainase menjadi salah satu kuncinya,” kata Suhari. (sl/IM)

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *