Konstruksi connecting tanggul raksasa dibuat letter L untuk lindungi kampung nelayan


Konstruksi connecting tanggul raksasa dibuat letter L untuk lindungi kampung nelayan

 dilaporkan: Setiawan Liu

Jakarta, 24 Desember 2021/Indonesia Media – Konstruksi connecting proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) atau tanggul raksasa di bagian utara Teluk Jakarta, terutama bagian Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Muara Baru sempat dibuat seperti Letter L (el) atas permintaan warga di kampung nelayan. Proses konstruksi bendungan (dam) urugan masih berlangsung, tetapi belum full sehingga banjir rob, terutama pasang air laut masih mengancam. “Kalau proyek (tanggul) belum ditutup (connecting) seperti letter L (el), Ketika air pasang dan banjir, rumah-rumah panggung kami roboh,” perwakilan RT di kampung nelayan Muara Baru Agus Daeng Rowa mengatakan kepada Redaksi.

Setiap hari warga di kampung nelayan di kawasan Muara Baru, Penjaringan yang bekerja di cluster industry PPS melewati akses jembatan bamboo yang terbatas. Warga nelayan yang pulang pergi menuju PPS sangat mengandalkan akses jembatan, sambil merembet tembok revetment. “Warga teriak, disini banjir. kami minta proyek ini dibuat letter L (el) dulu. Sehingga ketika air pasang, (rumah-rumah apung nelayan) terlindungi. Minimal setengahnya (Kawasan kampung nelayan) tidak  terlimpas. Dulu, ada rumah panggung roboh karena hujan besar, angin besar, air pasang,” kata Bapak dari enam orang anak, kelahiran 45 tahun yang lalu.

NCICD dibangun dengan konstruksi, selain tanggul juga laguna-laguna besar untuk menampung aliran dari 13 sungai di Jakarta (tempat-tempat penampungan air yang menjadi waduk raksasa). Pembangunan terdiri dari beberapa fase, masing-masing tanggul dan laguna melindungi pantai yang ada saat ini. Penguatan dan pengembangan tanggul-tanggul pantai yang sudah ada sepanjang 30 kilometer, dan membangun 17 pulau buatan di Teluk Jakarta, kegiatan pencanangan dari fase pertama ini dilaksanakan pada awal September 2014. Pelaksanaan konstruksi direncanakan untuk dilaksanakan di awal tahun 2016. “Ada proyek pemerintah, kami dipindahkan. Ini tanggul terbesar, dimulai pada era Ahok (Gubernur DKI Jakarta, November 2014 – 9 Mei 2017). Dari rumah ini, kapal-kapal nelayan ditambatkan semuanya di luar tanggul. Karena (pekerjaan konstruksi) mau ditutup, kapal-kapal kami pasti tidak bisa dikeluarkan. Sehingga (kapal) cepat dikeluarkan. Sebelum pemindahan, (tambat labuh) kapal nelayan di belakang rumah-rumah panggung,” kata nelayan one day fishing (Muara Baru – Kepulauan Seribu). (sl/IM)

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *