Petinggi BUMN Ketakutan Diperas Partai Koalisi


Mafia migas menyetor ke “istana hitam”.

Menjelang Pemilu 2014, sejumlah petinggi badan usaha milik negara (BUMN) merasa ketakutan sebab diminta partai-partai politik, terutama anggota koalisi menyetor uang. Uang itu nantinya digunakan untuk modal pemilu dan bagi-bagi uang dalam kampanye 2014.

Anggota Komisi VI, Irmadi Lubis mengungkapkan, sejumlah petinggi BUMN saat ini tengah dirundung ketakutan karena diminta partai menyetor uang untuk membiayai kampanye. Bahkan, kata Irmadi, salah satu petinggi PT Perkebunan Nusantara menolak untuk kembali menjabat karena merasa ketakutan.

“Salah satu direktur utama PT Perkebunan atau PTPN mengundurkan diri meski telah diminta kembali menjabat. Kepada saya, dia mengatakan takut menjabat karena sudah menjelang pemilu. Takut dibawa kiri-kanan oleh sejumlah partai,” kata Irmadi ketika dihubungi SH dari Jakarta, Senin (19/8).

Irmadi meminta Menteri BUMN Dahlan Iskan untuk melindungi BUMN-BUMN supaya tidak diperas oleh partai-partai politik untuk membiayai kampanye jelang pemilu. Ia mengatakan, Dahlan harus membuktikan bahwa ia berkomitmen untuk membersihkan korupsi di pemerintahan.

Apalagi beberapa waktu lalu, kata Irmadi, Dahlan sempat berupaya membongkar praktik pemerasan yang dilakukan sejumlah anggota DPR terhadap BUMN. “Tapi hasilnya tidak memuaskan. Upaya itu kini semakin melemah,” sindir Irmadi.

Selain itu, kata Irmadi, ini waktu yang tepat pula bagi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk membongkar praktik pemerasan terhadap BUMN. “Sampai sekarang tangan-tangan KPK belum sampai ke BUMN, padahal, BUMN dijarah ramai-ramai,” ujarnya.

Sementara itu, mantan Menteri Koordinator Perekonomian Rizal Ramli mengatakan, sektor migas dan Badan Urusan Logistik (Bulog) sejak dari zaman Soeharto dijadikan sumber pendanaan utama partai. Praktik korup dengan cara memeras perusahaan negara, kata dia, berjalan hingga saat ini.

Menurut Rizal, penangkapan Ketua SKK Migas Rudi Rubiandini hanya merupakan serpihan dari praktik korupsi di sektor migas. Oleh karena itu, kata Rizal, KPK jangan berhenti hanya pada Rudi yang diduga menerima suap dari perusahaan migas.

“Kasus Rudi ini belum puncaknya, ini baru serpihan-serpihan saja. Mafia migas itu sangat luar biasa. Kalau dibongkar dahsyat sekali. Mafia migas ini menyetor ke ‘istana hitam’. Kalau mau bersih dari korupsi, sikat dulu mafia migas,” ujar Rizal.

Sementara itu politikus Partai Demokrat yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi VII DPR, Sutan Bhatoegana, membantah kecurigaan yang beredar luas di media massa bahwa Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini, melakukan korupsi untuk mendanai Konvensi Partai Demokrat.

Ia justru mensinyalir lawan Partai Demokrat yang sudah diketahui tapi enggan ia sebutkan, sengaja melempar isu tersebut untuk mengacaukan jalannya penjaringan calon presiden dalam konvensi.

“Nggak malah Pak Rudi ini dipasang di SKK Migas justru karena dia sejak awal dipercaya sebagai tokoh yang bersih, kredibel, yang kita harap bisa membersihkan praktik korupsi di industri migas,” kata Sutan kepada SH.

Ia mengatakan bahwa para anggota komite konvensi justru orang-orang yang independen dan kredibel, yang pastinya tidak akan mau bila kegiatan penjaringan calon presiden didanai dengan uang hasil korupsi. Sutan curiga, lawan Partai Demokrat yang sebenarnya merupakan pihak “bermasalah” dalam kasus Rudi, sengaja melempar isu pendanaan di atas untuk mengacaukan jalannya konvensi.

“Masalah konvensi harus dipisahkan dengan masalah pendanaan partai. Ketua komite konvensi itu kan orang independen, begitu juga banyak anggotanya kan orang-orang yang kredibel, keanggotaan ini sudah akuntabel dan dapat dipertanggungjawabkan. Mereka jelas tidak akan mau menerima dana konvensi dari sumber-sumber yang tidak jelas. Orang saja mengait-ngaitkan antara kasus Pak Rudi dengan konvensi, soalnya jadi bisa seksi kan beritanya. Kami sebenarnya sudah tahu, yang melempar itu sebenarnya yang bermasalah dengan kasus ini, tapi berupaya cari selamat dengan mengait-ngaitkan dengan konvensi. Kami sudah tahu warna mereka apa, tapi tak perlulah saya sebutkan,” kata Sutan.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *