Dahlan Putar Otak Tutup Kurangnya Dividen BUMN

Freeport Indonesia menunggak pembayaran dividen selama dua tahun.

Menteri BUMN, Dahlan Iskan, berpikir keras untuk menutupi kekurangan setoran dividen ke negara. Padahal, total laba yang diperoleh BUMN telah mencapai target.

Pada Kamis, 27 Maret 2014, Dahlan mengatakan, total laba yang diperoleh perusahaan pelat merah pada tahun lalu sebesar Rp150,7 triliun, lebih besar dari laba BUMN tahun sebelumnya yang sebesar Rp142 triliun. Jumlah ini melebihi target yang telah ditetapkan yakni Rp150 triliun.

“Laba tercapai Rp150,7 triliun. Kami surprise dalam keadaan ekonomi yang sulit tercapai,” kata Dahlan seusai rapat pimpinan Kementerian BUMN di PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero), Graha Mandiri, Jakarta.

Sayangnya Dahlan tidak menyebutkan perolehan laba secara detail. “Perkiraan kami (laba) tidak tercapai karena ada perekonomian yang berat dan PLN yang merugi. Alhamdulillah tercapai,” kata dia.

Namun, ada satu masalah yang harus dihadapi BUMN yakni kurangnya dana untuk membayar dividen. Dahlan menyebutkan, jumlah dividen yang kudu disetor kepada pemerintah sebesar Rp40 triliun.

Mantan bos PLN ini mengatakan, PT Freeport Indonesia tidak membayar setoran sebesar Rp1,5 triliun. Sekadar informasi, raksasa tambang ini menunggak pembayaran dividen selama dua tahun.

Kekurangan ini belum ditambah dengan PLN yang tidak membayar dividen karena rugi. Sayangnya Dahlan lupa angka pasti kerugian PLN. Hal itulah yang mengakibatkan dana untuk setor dividen menjadi berkurang.

“Itu harus dicari dari mana? Dividen Rp40 triliun itu termasuk Rp1,5 triliun dari Freeport dan PLN. PLN tidak bisa membayar dividen kan?” kata dia.

Lantas apa yang akan dilakukan Dahlan? Apakah dia akan menaikkan dividen dari BUMN-BUMN yang besar? Lagi-lagi Dahlan mengaku belum memikirkannya. “Belum tahu,” kata dia.