Pengusaha Tiongkok optimis dengan prospek penjualan mooncake


Pengusaha Tiongkok optimis dengan prospek penjualan mooncake

dilaporkan: Setiawan Liu

Jakarta, 21 Agustus 2022/Indonesia Media – Pengusaha/perusahaan asal Tiongkok tidak hanya investasi di berbagai sektor, komoditas strategis untuk perekonomian nasional, tetapi juga perdagangan skala kecil, yakni kue bulan (mooncake) yang sudah turun temurun tradisi masyarakat Tionghoa di berbagai negara. Kue bulan adalah sajian wajib pada perayaan Festival Musim Gugur setiap tahunnya, tapi dirayakan juga di negara dua musim seperti Indonesia. “Pabrik (pengolahan) mooncake (kue bulan) kami di kawasan industri dan pergudangan, jl. Daan Mogot (Jakarta Barat), sejak dua tahun lalu. Sementara kami memasarkan di Jakarta, dan prospeknya bagus,” Kartika Ponda dari Chang Er Mooncake asal Tiongkok mengatakan kepada Redaksi.

Ia mengaku tidak tahu mengenai pesaing produsen mooncake yang dari Tiongkok. Tetapi kalau dibandingkan dengan produsen mooncake asal Indonesia, jelas ada perbedaan. Produk Chang Er masih mengandalkan bahan baku impor dari Tiongkok, kecuali telur asin. Bahan baku utamanya, yakni pasta pandan dengan biji teratai (white lotus) masih impor dari China. Semua bahan bakunya no pork, no lard (tanpa minyak/daging babi). “Produk Chang Er halal sehingga banyak konsumen kami, yang vegetarian. Wihara Dharma Suci (Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara) juga order dalam jumlah besar. Karena Wihara Mahayana kan vegetarian,” Kartika mengatakan kepada Redaksi.

Karena rasa yang sangat khas, harganya pun lebih mahal dibanding moon cake lokal di Indonesia. Kekhasan rasa karena bahan bakunya asli dari China. Dalam kurun dua tahun, Chang Er sudah buka 15 outlet di Jakarta saja, termasuk Seasons City trade mall Jakarta Barat. Pemasaran masih fokus di Jakarta, karena memang rencananya bertahap. Proses produksi juga hanya mempekerjakan tiga orang, termasuk satu asal Tiongkok. Dua orang lagi, orang Indonesia yang sudah berpengalaman kerja di bakery. “Pasta, bahan baku untuk kue digiling dan dicetak dengan peralatan khusus yang dibawa langsung dari Tiongkok. Terutama cetakan kue yang menentukan cepatnya proses produksi, (yakni) 1500 pieces per hari. packaging box juga impor dari Tiongkok. Kami kerja Senin sampai Sabtu saja,” kata Kartika. (sl/IM)

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *