Pendidikan Lanjutan, Tren dan Pembangunan Daerah


Tertarik diskusi singkat dengan seorang guru SMK yang sedang mengambil kuliah S2 mengenai
pandangannya terhadap pendidikan di Indonesia. Saat ditanyakan alasan mengapa dia tertarik mengambil
pendidikan lanjutan tersebut, sang guru hanya singkat menjawab “Ingin berkembang mas, lagi pula
sekarang sepertinya standar pendidikan udah naik, seminimal-minimalnya S2”. Mungkin jawaban dari
seorang lulusan Universitas Negeri tersebut wajar adanya jika kita melihat latar pendidikannya yang
memang dibidang pendidikan. Namun bagaimana jika ini ditanyanyakan pada seorang yang memiliki
pemikiran sederhana mengenai pendidikan, mungkin setidaknya dia akan menjawab untuk menyelesaikan
pendidikan S1 saja sudah cukup tidak perlu melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi karena hanya bagian
dari tren. Benarkah begitu?

Pada kenyataannya memang benar secara umum muncul pemikiran bahwa untuk dapat bertahan dalam
persaingan kerja mengambil pendidikan lanjut menjadi sebuah jalan keluar yang secara ringan dapat
dipikirkan. Seperti yang kemudian di jawab oleh guru tersebut saat lebih lanjut ditanya mengenai
pendidikan S2 yang diambilnya “Mas, lulusan S1 sekarang udah banyak. Sulit untuk berkembang kalau
hanya statis tidak punya motivasi untuk berkembang, karena persaingan juga makin ketat. Beberapa
teman saya juga sekrang sedang ngambil S2, malah ada yang sudah selesai”.

Keadaan ini sebenarnya tidak terlepas dari standar yang semakin naik yang ditetapkan berbagai instasi
baik pemerintah ataupun swasta untuk merekrut pegawai baru ataupun untuk mendapatkan posisi jabatan
yang lebih tinggi, sebagai contoh berdasarkan informasi yang didapat dari salah satu Universitas Negeri
di Jakarta. Untuk seorang pegawai negeri sipil yang ingin naik tingkat menjadi golongan setingkat eselon
perlu menyelesaikan sekolah S2 nya terlebih dahulu, mengumpulkan beberapa cum dan mengambil gelar
Ph.D melalui pendidikan S3.

Meski niat yang besar untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi sudah muncul,
terkadang kendala selalu ada. Salah satunya adalah kendala ekonomi, pendidikan lanjutan yang menguras
keuangan cukup dalam menjadi salah satu pertimbangan kenapa pendidikan lanjutan ini menjadi kendala
meskipun kini mulai dianggap sebagai tren. Walau begitu sebenarnya banyak jalan keluar untuk hal
tersebut diantaranya berbagai program beasiswa. Salah satunya yang mampu menjadi pertimbangan
adalah program Beasiswa Unggulan.

Program Beasiswa Unggulan adalah program beasiswa yang dicanangkan Biro Perencanaan dan
Kerjasama Luar Negeri (PKLN) Kemendiknas untuk meningkatkan potensi bangsa dengan memajukan
pertumbuhan daerah. Seperti dikutip dari kata pengantar yang disampaikan oleh kepala biro PKLN
Dr. R Agus Sartono, M.BA bahwa program Beasiswa Unggulan ini ada dalam rangka meningkatkan
daya saing bangsa Indonesia di segala bidang baik untuk para aktivis, khususnya mutu pendidikan dan
pengembangan potensi sumber daya daerah. Memiliki visi untuk melahirkan insan terbaik bangsa yang
memiliki pemahaman kebangsaan secara komprehensif, integritas dan kredibilitas tinggi, berkepribadian,
unggul, moderat, serta peduli terhadap kehidupan bangsa dan negara dan tujuan utama meningkatkan
kemampuan sumber daya manusia Indonesia yang mendukung pembangunan.

Dengan rincian persyaratan seperti nilai indeks komulatif di atas 3,00 (tiga koma nol nol) dalam skala
4, kemampuan berkomunikasi dalam bahasa inggris dibuktikan dengan nilai TOEFL minimal 500,
keterlibatan calon penerima dalam berbagai organisasi, keikutsertaan dalam perlombaan-perlombaan atau
pun ajang kompetisi dan syarat-syarat khusus lain. Para penerima beasiswa diharapkan adalah orang-
orang yang telah berhasil menunjukan diri sebagai orang yang mampu memajukan potensi dirinya.
Dalam beberapa pertanyaan yang ditujukan untuk mendekripsikan para calon penerima beasiswa seperti
pertanyaan mengenai kondisi daerah, potensi daerah yang dapat dikembangkan, langkah-langkah yang
akan dilakukan calon penerima untuk memajukan daerahnya, strategi serta cita-cita. Maka jelas tujuan

dari diadakannya program beasiswa unggulan, yaitu mengembangkan potensi bangsa dan derahnya
sejalan dengan proses pengembangan potensi diri.

Jika demikian adanya maka sudah seharusnya pendidikan lanjutan baik S2 maupun S3 bukan hanya
sebatas tren tetapi dapat juga disertakan dalam kegiatan pembangunan. Terungkaplah apa yang
dimaksudkan oleh program Beasiswa Unggulan, bahwa jangan sampai pendidikan lanjutan hanya
menjadi sebagai penambah gelar, namun bisa menunjukan bukti nyata. Pemerintah dengan seksama
berusaha mewujudkan hal tersebut dengan program ini. Dengannya, kendala keuangan dapat teratasi dan
pendidikan pun dapat dilaksanakan dengan maksud yang jelas.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *