Pemkab Pandeglang genjot Proyek Jalan Tol, Investasi KEK Tanjung Lesung


 

Pemkab Pandeglang genjot Proyek Jalan Tol, Investasi KEK Tanjung Lesung

dilaporkan: Setiawan Liu

Jakarta, 19 September 2019/Indonesia Media – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang, Banten meyakini proyek jalan tol Serang – Panimbang bisa selesai tepat waktu, minimal kendaraan bisa exit (tol) pada tahun 2021. Pemkab berharap wisatawan dalam dan luar negeri bisa menempuh perjalanan menuju ke kawasan resort Tanjung Lesung lebih cepat. “proyek jalan tol Serang – Panimbang sudah ada progress. Kami serius, karena Tanjung Lesung kan sebagai KEK (Kawasan Ekonomi Khusus). Kami juga gencar tawari peluang investasi kepada pengusaha asal China, Jepang, Australia,” Sekretaris Daerah Pemkab Pandeglang, Fery Hasanudin mengatakan kepada Redaksi.

Pemkab dan PT Banten West Java (BWJ) selaku pengelola KEK Tanjung Lesung juga intens menggelar event. Salah satunya, Festival dan kejuaraan Rhino Cross Triathlon 2019 yang akan berlangsung selama tiga hari pada akhir September. Para peserta dari luar negeri sudah mendaftar untuk mengikuti festival bernuansa sports tourism. “Kami optimis dengan pengembangan Tanjung Lesung. Walaupun, daerah lain seperti Danau Toba (Sumatera Utara), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Karimunjawa (Jepara, Jawa Tengah), Raja Ampat (Papua Barat) juga gencar promosi, kami tetap optimis,” tegas Fery.

Kawasan wisata Tanjung Lesung meliputi pulau Liwungan, Pantai Bodur yang iconic. Banyak wisatawan tertarik meriset mengenai badak cula satu, badak Jawa di Ujung Kulon, Banten. “Badak di Ujung Kulon kan iconic Tanjung Lesung. Sehingga kami yakin keindahan alam Tanjung Lesung terutama pantainya berpadu dengan keragaman flora, fauna serta budaya eksotis khas Banten,” kata Fery.

Di tempat yang sama, manager of Mongolian Cultural Centre (MCC) Tanjung Lesung Khulan Oyunbat akan memadukan kebudayaan eksotis Banten dengan Mongolia. MMC dibangun di kawasan Pantai Tanjung Lesung, desa Tanjung Jaya. MCC sebagai pesona baru wisata dan pertama di ASEAN yang menawarkan kebudayaan bangsa Mongolia. MCC seperti ‘little Mongolia’ serta kecantikan khas wanita Mongolia, termasuk Khulan Oyunbat. “Tahun lalu, kami mengundang penari profesional dari Mongolia. Mereka tampil dan melatih para siswi sekolah Desa Cikadu (kecamatan Panimbang, Pandeglang). Sehingga khas ‘little Mongolia’ semakin menebar pesona kawasan wisata Tanjung Lesung,” Khulan mengatakan kepada Redaksi.

Siswi Cikadu yang sudah terlatih akan tampil pada setiap event di Tanjung Lesung. Keberuntungan juga, komplek MCC luput dari hempasan bencana tsunami pada akhir Desember 2018 yang lalu. “Kami terus meningkatkan program wisata termasuk kegiatan petualangan camping. Pengunjung terutama murid-murid sekolah bisa membawa tenda, menginap di lapangan terbuka MCC. Beach club dan Lalassa beach tidak kalah dibanding Bali, Lombok,” kata Khulan.

Sementara itu, salah seorang warga Pandeglang mengaku kegiatan budidaya umbi suweg semakin gencar. Masyarakat di beberapa desa di Pandeglang berharap umbi suweg bisa dilirik sebagai bahan baku untuk produk farmasi, suplemen, nutrisi. “Kalau perusahaan seperti Kalbe Farma (swasta nasional Indonesia) tertarik memanfaatkan umbi suweg untuk bahan baku farmasi, suplemen, kami semakin semangat,” warga Desa Cikadu, Dewi mengatakan kepada Redaksi.

Selama ini, umbi suweg sudah berhasil diekspor ke Tiongkok. Beberapa perusahaan skala home industry memanfaatkan suweg sebagai bahan baku nutri gel (suplemen multi-vitamin). “Suweg dijual, diolah menjadi nutri-gel suplemen multi-vitamin. Kami jual dengan harga Rp 10.000 per kilo. Ketika sudah menjadi multi-vitamin, harganya mencapai Rp 150.000 per kotak (kemasan),” kata Dewi.

Umbi suweg juga sangat mungkin sebagai bahan diversifikasi pangan di masa depan, karena kandungan patinya kurang lebih 18,44%. Untuk mendukung ketahanan pangan di Provinsi Banten, umbi suweg sudah  dibudidayakan masyarakat. Suweg dapat menggantikan peran beras sebagai makanan sumber karbohidrat. “Suweg sejenis bunga bangkai. Kami berharap Pemerintah kabupaten juga membantu permodalan untuk budidaya suweg. Karena kami optimis, suweg semakin dicari produsen terutama perusahaan farmasi untuk bahan baku,” kata Dewi. (sl/IM)

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

One thought on “Pemkab Pandeglang genjot Proyek Jalan Tol, Investasi KEK Tanjung Lesung

  1. Perselingkuhan Intelek
    September 22, 2019 at 10:43 pm

    di Genjot nanti malah Melengkung seperti Cipularang, kualitas dong

Leave a Reply to Perselingkuhan Intelek Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *