PDI-P siap bertindak tegas dan keras dengan menduduki kantor KPU dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), kalau terjadi kecurangan dalam pemilu.
“Di dapil, saya sendiri sudah menyiapkan 1.500 orang Satgas untuk mengantisipasi tindakan curang. Jadi jangan main-main,” kata Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Arif Wibowo dalam “Debat Kecurangan pemilu” yang diadakan Bara JP di Jakarta, Minggu (23/2).
Saat ini, kata dia, PDI-P sedang menggalang civil society untuk bersama-sama menyukseskan pemilu.
Karena musuh pemilu kali ini adalah kecurangan. Arif mengatakan, PDI-P akan bertindak sesuai hukum.
“Di alam demokrasi ini, menduduki suatu kantor secara santun tak melanggar apa-apa,” tegasnya.
Maka pendukung demokrasi harus bersama-sama melawan para pemodal dan penguasa yang kerap bermain curang untuk melanggengkan kekuasaan.
Belum apa2 sudah berpikir negatif kalau ada kecurangan. Kalau kuatir, lebih baik siapkan saksi di tiap2 TPS. Harus ada bukti2 yang valid sebelum mengeluarkan tuduhan ada kecurangan.
Tentu donk mas bro…saksi emang diperlukan demi kejujuran serta fair dlm pemilu. Tapi ya itu, jgn menempatkan saksi parpol tapi malah negara yg bayari. Makanya diperlukan KPU profesional demi menghindari ktidakpuasan para peserta pemilu krn kecurangan2 panitianya. Kalo pemilu JURDIL serta Fair niscaya para peserta pemilu akan patuh dan tunduk pada hasil meski diantara mereka ada yg merasa kalah dr partai lain. Hidup Pemilu JURDIL dan Fair
Tidak Pernah Ada Oemilu Jujur selama ini memang Curang selalu, kapan sih jujurnya ??
Tidak mungkin panitia curang sebab surat suara langsung dihitung dan dicatat begitu waktu pencoblosan berakhir jam 1 siang di setiap TPS.. Sebelum mencoblos kotak suara juga mesti dipastikan kosong.
Kalau Paniyianya DiSuap/Sogok ya pasti Curang, Voters saja di Indonesia bisa dibekali Duit untuk Voting secara Curang, apa yang Tidak Mungkin di Indonesia dengan Uang alisa Duit ?? selama Koruptor Subur, Indonesia masih jauh dari Makmur
pasti akan ketahuan kalau curang, sebab ada saksi dan banwaslu.