Pemanfaatan Maksimal Sorgum Kurangi Impor Kedelai, Gula, Jagung


Pemanfaatan Maksimal Sorgum Kurangi Impor Kedelai, Gula, Jagung

dilaporkan: Setiawan Liu

Bangka, 8 Oktober 2020/Indonesia Media – Forum Indonesia Cerdas Desa (ICD) meyakini pemerintah dan pelaku usaha bahwa tanaman sorgum paralel dengan program ketahanan pangan nasional, terutama pemanfaatan maksimal yakni 3 : 1 (tiga berbanding satu). Misalkan pabrik kecap yang selama ini butuh gula, kedelai, jagung (untuk perekat), tetapi bisa tergantikan hanya dengan satu bahan baku, yakni nira sorgum. “Proses produksi kan bisa lebih efisien, hanya dengan memanfaatkan nira sorgum untuk kecap. Pemilik pabrik tidak perlu impor kedelai, gula, jagung lagi,” Sujadmoko, dari ICD Bangka Belitung mengatakan kepada Redaksi.

Pengolahan nira sorgum untuk gula cair memerlukan batang sorgum yang telah tua/umur panen. Pada umur tersebut batang sorgum memiliki kandungan gula yang paling tinggi yakni berkisar pada angka brix 11-15. Rata-rata batang sorgum memiliki berat 193 gram dengan produksi nira sebesar 42,21 ml atau sebesar 21,87% v/b. “Kalau pabrik kecap sudah menyerap nira sorgum, otomatis petani akan semakin terdorong tanam sorgum. Industri tidak terguncang dengan penyerapan sorgum karena mungkin ada pihak-pihak tertentu yang selama ini menikmati keuntungan dari impor kedelai, gula, jagung,” tegas Sujadmoko.

Data hasil analisis laboratorium, kandungan total gula dari gula cair nira sorgum sebesar 61,84 persen. keseluruhan gula terdiri dari jumlah gula reduksi dengan non reduksi. Sedangkan rerata gula reduksi sebesar 55,33 persen. Kemanisan gula cair sorgum sebesar 6,50 persen, yang ditunjukkan oleh besarnya kandungan sukrosa. Sukrosa termasuk dalam gula yang kita kenal sebagai gula pasir yang berperan sebagai pemanis.

“Kalau pemerintah melalui Kementerian Pertanian punya penelitian perbenihan, varietas yang bagus, (hasil penelitian) mendorong petani tanam sorgum. Kalau hasil diterima dengan baik oleh pasar ekspor seperti Tiongkok, Amerika, pemanfaatan sorgum pasti merembet pada biji, beras, batang, daun,” tutur Sujadmoko. (sl/IM)

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *