Pameran Foto DPR di Tengah Pandemi Covid dan Aura Demokrasi Pilkada 2020
dilaporkan: Setiawan Liu
Jakarta, 14 Desember 2020/Indonesia Media – Pandemi covid-19 merintangi berbagai kegiatan komersil maupun non-komersil di berbagai belahan dunia termasuk Jakarta, Indonesia. Tergerak untuk menyosialisasikan kegiatan para wakil rakyat di kantornya di bilangan Senayan Jakarta Selatan, Sekjen DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) Republik Indonesia akhirnya tetap menyelenggarakan Pameran foto. Tema pameran yakni Warna Warni Parlemen #9 2020, rencana awalnya diselenggarakan pada Agustus 2020. Tapi karena pandemi masih mendera, sehingga ditunda sampai Desember. “Biasanya bulan Agustus (agenda tetap pameran foto) berlangsung. Tapi karena pandemic, (pameran) ditunda. Kami, para photographer sempat blank dengan penundaan. Tapi pimpinan DPR tetap gelar pameran. Baru terealisasi, sekarang ini (11 – 16 Desember),” kata salah satu pewarta foto yang hasil karyanya ikut dipamerkan, Sopian.
Pameran kali ini merupakan ke-sembilan kalinya. Sebagaimana, setiap hari Media Center di gedung Nusantara III DPR RI dipenuhi para pewarta, baik foto, tulis maupun cameraman. Para photographer berusaha mencari angle dari setiap kegiatan maupun peristiwa di Gedung DPR. Sekitar 100 koleksi foto dipersiapkan tanpa kategorisasi. Foto yang dipamerkan dikurasi terlebih dahulu oleh Sekjen dan Pimpinan DPR. “Temanya harus berhubungan dengan parlemen. Dari sekitar 1000 foto yang dikirim, diproses sampai tersaring hanya 100. Semuanya dengan angle kegiatan fraksi di DPR, atau sisi lain misalkan petugas covid yang patroli mengingatkan pemakaian masker. Pameran kali ini hanya dipersiapkan dalam kurun waktu satu minggu,” kata Sopian yang bekerja untuk salah satu media online di Jakarta dan sempat di Harian Terbit
Sebagaimana keindahan desain Gedung DPR RI selaras dengan anutan rakyat Indonesia terhadap paham demokrasi. Para anggota menjalankan tugas sebagai wakil rakyat di gedung yang dibangun pada tanggal 8 Maret 1965. Arsiteknya, alm. Soejoedi Wirjoatmodjo menerapkan filosofi Garuda Pancasila. Sehingga, sekelebat Gedung Rapat Paripurna seperti tempurung atau tubuh binatang kura-kura. Tapi ada juga yang menilai, sekelebat, gedungnya mirip Burung Garuda. Terutama bentang sayap yang seakan-akan siap terbang ke angkasa. “Saya pribadi sangat jarang berkunjung ke komplek DPR RI, kecuali ada undangan pertemuan seperti sekarang ini. Selesai rapat, saya diajak untuk melihat ajang pameran foto. Suasananya bukan hanya gedung yang megah dan aura Demokrasi, tapi juga prestigious. Semua orang tahu, bahwa menjadi anggota DPR Itu tidak mudah. Ketika mereka terpilih, pasti ada nilai prestigious nya. Biaya kampanye mahal, harus kerja keras meraih simpati pemilih (pada Pemilihan Umum Legislatif). Saya melihat satu per satu koleksi foto para photographer DPR, semakin merasakan aura demokrasinya. Angle foto-fotonya menarik dan artistik,” kata Agustinus, warga yang sempat kunjungi area pameran foto.
Pameran juga digelar selang dua hari setelah Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020, yakni tgl 9 Desember. Suasana demokrasi semakin menyelimuti, dengan hasil (Pilkada 2020) yang baik. Bagaimana tidak, baru pertama kali dalam sejarah perpolitikan Indonesia, ada umat Khong Hucu terpilih menjadi kepala daerah, (yakni) Andrei Angouw. Kendatipun, masyarakat Manado sudah meyakini dari awal bahwa Andrei akan menang Pilkada, tapi hasilnya mengejutkan. “Andrei, ibaratnya triple minoritas. Ia seorang umat Khong Hucu, etnis Tionghoa dan terjun di perpolitikan. Selama ini, mayoritas orang Tionghoa kan masih cenderung memilih berbisnis, berdagang untuk sumber penghasilan. Sehingga saya merasakan aura demokrasi di luar dengan di dalam, (yakni) pameran foto DPR,” kata wiraswasta yang menetap di Jakarta Barat. (sl/IM)