Ogoh-ogoh Diarak untuk Mengusir Aura Jahat Sebelum Memeringati Hari Raya Nyepi


Seperangkat gamelan mulai dimainkan. Suara musik pun mengalun seraya mengantarkan umat Hindu memadati area depan Pura Wira Satya Bhuana, Petojo, Jakarta Pusat, Rabu (6/3/2019).

Saat itu,  umat Hindu sedang melangsungkan acara pawai ogoh-ogoh, sehari sebelum memeringati Hari Raya Nyepi, esok hari,  Kamis (7/3/2019).

Alunan musik gamelan dan umat Hindu yang mengenakan busana adat membuat suasana seperti layaknya di Pulau Dewata.

Sementara itu, beberapa orang bersiap-siap mengarak tiga ogoh-ogoh.

Ogoh-ogoh itu berbentuk ‘boneka’ raksasa, mata besar melotot, wajah merah, gigi besar dan tajam. Rambutnya panjang gimbal, serta kuku jari tangannya  panjang.

Ogoh-ogoh itu dipersiapkan dalam  upacara tawur kesanga.

Meski kondisi hujan gerimis, rencana mengarak ogoh-ogoh tidak meredup. Mereka pun menjalankan ogoh-ogoh.

Namun, ogoh-ogoh itu tidak digotong, melainkan didorong karena ogoh-ogoh berdiri di atas alas datar beroda.

Anak-anak dan wanita terlihat paling menonjol mengarak ogoh-ogoh ini.

Ada tiga ogoh-ogoh yang dihadirkan. Ketiga ogoh-ogoh ini diberi nama ‘Buta Tiga Sakti’ yang melambangkan roh jahat.

 

Tidak ada pengamanan khusus saat warga mengarak ogoh-ogoh.

Perjalanan ogoh-ogoh melintasi Jalan Kesehatan-Tanah Abang II- Museum-Majapahit-Suryopranoto, dan kembali ke Jalan Kesehatan.

Akibat pawai ogoh-ogoh ini, membuat laju kendaraan tersendat.

Meski begitu, para pengguna jalan dan masyarakat sekitar sesekali mengabadikan momen itu menggunakan ponselnya karena jarang melihat aksi budaya tersebut.

“Nah pawai kayak gini yang jarang dilihat, kita sebagai masyarakat seneng sih liatnya, ya walau tidak bisa lihat yang lebih besar seperti di Bali, tapi ini udah berasa di Bali liatnya,” kata Indah,  warga sekitar, Rabu (6/3/2019).

• Tiga Ogoh-ogoh Disiapkan Pura Wira Satya Bhuana

Sesekali ogoh-ogoh melakukan atraksi yaitu berputar-putar sebanyak tiga kali.

Ogoh-ogoh yang berputar itu melambangkan roh-roh jahat dapat terserap ke buta kala.

Keseimbangan alam semesta

Koordinator pawai ogoh-ogoh Pura Wira Satya Bhuana, Kadek Mustika mengatakan, pawai ogoh-ogoh merupakan agenda rutin yang selalu dilakukan menjelang Hari Raya Nyepi.

“Jadi kegiatan pawai ogoh-ogoh ini dilakukan dalam rangka melaksanakan pengukuhan yang ada kaitannya dengan acara nyepi,” kata Kadek Mustika.

Pawai, kata Kadek Mustika,  diharapkan dapat menetralisir dan menyeimbangkan alam semesta.

Kehadiran buta kala atau raksasa yang diarak sepanjang jalan sebagai  perwujudan manusia dengan sifat jahat dan aura jahat akan tersedot ke buta kala.

“Nah ini diharapkan nanti sifat negatif kita bisa terserap sehingga dunia menjadi netral. Itu yang diharapkan dengan kegiatan ogoh-ogoh ini,” katanya.

Setelah arak-arakan usai, ogoh-ogoh akan dipenggal.

Pelaksaan pawai ogoh-ogoh di Jakarta memang berbeda dengan di Bali yang ogoh-ogohnya dibakar setelah diarak.

• Sambut Hari Raya Nyepi, Pura Wira Satya Bhuana Jakarta Gelar Pawai Ogoh-Ogoh Rabu Sore

Setelah proses pembersihan selesai atau pemenggalan ogoh-ogoh, umat Hindu akan kembali ke rumah masing-masing untuk segera melaksanakan Hari Raya Nyepi.

Mereka akan mulai merayakan Nyepi pukul 00.00 WIB, Kamis (7/3/2019).

Saat merayakannya, mereka tidak melakukan segala macam aktivitas yang biasa dilakukannya sehari-hari.

Pada saat  Nyepi, umat Hindu melaksanakan ‘Catur Brata’.

Umat Hindu melakukan Nyepi seperti amati geni (tiada berapi-api/tidak menggunakan dan atau menghidupkan api), amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), dan amati lelanguan (tidak mendengarkan hiburan).

Bagi yang mampu, mereka melaksanakan tapa brata, yoga, dan semedi..

Catur Brata menjadi keharusan bagi umat Hindu agar memiliki kesiapan batin untuk menghadapi setiap tantangan kehidupan pada tahun yang baru. (* WK / IM )

 

 

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *