Nunun Tidur Pulas di Lantai


Pemandangan unik terlihat di sebuah kamar di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Pondokbambu, Jakarta Timur, Minggu (11/12), di mana Nunun Nurbaeti yang selama ini bergelimang kemewahan harus tidur hanya beralaskan kasur busa tipis dengan bantal usang. Di kamar berukuran 5,4 m x 4 m itu pun dia tidak sendirian, melainkan bersama 32 orang wanita lain.

Dirjen Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM, Sihabuddin, kepada wartawan di Rutan Pondokbambu, Minggu (11/12), mengatakan, meski dalam lingkungan yang serbaterbatas ternyata Nunun bisa tidur pulas. Bisa dimaklumi, karena istri mantan Wakapolri Adang Darajatun ini mengalami kelelahan setelah terbang dari Thailand kemudian menjalani pemeriksaan selama berjam-jam.

Sihabuddin mengatakan, Nunun menghuni sel tahanan Masa Perkenalan Lingkungan (Mapenaling). Tak ada barang mewah di dalam ruangan itu. Tiap tahanan hanya mendapat kasur busa tipis dan satu bantal. “Cuma itu,” ujar Sihabuddin.

Nunun akan menempati sel mapenaling hingga seminggu atau 10 hari ke depan. Setiap tahanan baru memang diharuskan menempati ruangan ini sebagai adaptasi dengan lingkungan baru.

Mengenai penjagaan khusus, Sihabuddin menyatakan tidak ada. “Tidak ada, itu kan cuma satu pavilium,” ujarnya.

Kunjungan

Petang kemarin, keluarga Nunun Nurbaeti menyambangi Rutan Pondokbambu. Mereka menggunakan Toyota Kijang Innova hitam bernomor B 289 MA.

Begitu mobil berhenti, dua pria keluar. Salah satunya, yang mengenakan kaus hitam, menenteng tas plastik warna merah marun bertuliskan Giordano yang berisi perlengkapan sehari-hari. Sedangkan pria lainnya, yang mengenakan pakaian lengan panjang merah kotak-kotak, membawa dua kotak roti yang dibungkus dengan tas plastik putih.

Ketika ditanya apakah barang tersebut untuk Nunun Nurbaeti, mereka membantahnya. “Bukan,” ujar pria berkaus hitam.

Mereka berada di dalam rutan sekitar 15 menit. Saat ditanya lagi sewaktu keluar, mereka tetap membantah membawa barang untuk Nunun.

Seorang petugas Rutan Pondokbambu, Makmun, ketika dimintai konfirmasi membenarkan bahwa kedua orang tersebut merupakan keluarga Nunun Nurbaeti. “Iya, itu keluarga Bu Nunun, tadi bawa makanan untuk Bu Nunun,” katanya.

Namun, Makmun menolak menyebutkan identitas penjenguk Nunun itu. Dia hanya mengatakan kedua pria tersebut tidak bertemu dengan Nunun karena saat itu bukan jadwal besuk tahanan. “Kalau kasih makanan boleh, tapi enggak bisa bertemu. Mereka hanya sampai ruang portir,” katanya.

Barang bawaan itu, kata Makmun, akan diperiksa terlebih dulu untuk memastikan tidak ada barang terlarang yang dibawa masuk ke dalam rutan.

Seperti diberitakan, Nunun ditangkap otoritas Thailand pada Rabu (7/12). Sebelumnya, kepolisian setempat sudah memiliki data-data tentang Nunun dari informasi yang disebar Interpol.

Pada Sabtu (10/12) sore, sekitar pukul 18.45, Nunun tiba di di Bandara Soekarno-Hatta dengan pesawat Garuda nomor penerbangan GA867 melalui terminal 2E.

Tertutup

Sementara itu, rumah Adang Daradjatun di kawasan Cipete Raya sejak Sabtu hingga tadi malam dalam keadaan tertutup.

“Biasanya buka. Sopirnya sering lewat sini. Tapi ini dari kemarin ditutup (pagarnya),” ujar salah seorang tetangga Adang yang tak mau disebutkan namanya.

Rumah mantan Wakapolri itu dikunci dari dalam. Suasananya tampak sepi, seperti tak berpenghuni. Hanya tampak lima buah mobil, di antaranya Grand Livina dan Toyota Innova.

Menurut tetangganya, Adang tidak berada di rumah. Namun informasi lain menyebutkan bahwa Adang berdiam di dalam rumah, sejak pulang pada pukul 14.00.

Satu perubahan lain dari rumah mantan calon Gubernur DKI Jakarta itu, lampu halaman yang lebih diperuntukkan lampu jalan umum dimatikan. “Biasanya hidup,” ujar sang tetangga.

Adang dikenal tidak pernah bergaul dengan tetangga. Hanya sopir Adang yang kerap tampak dan lalu lalang di jalan

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *