Mendagri: Tuduhan Nazaruddin ‘Ngawur’


Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Gamawan Fauzi belum akan melaporkan terpidana Nazaruddin ke polisi.

Alasannya, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu belum menyebut Mendagri terima sejumlah uang dalam proyek pengadaan Kartu Tanda Penduduk (KTP) Elektronik atau Electronic KTP (E-KTP).

Nazaruddin lewat pengacaranya hanya menyebut Gamawan terlibat dalam proyek tersebut.

“Nama saya tidak disebut terima uang, tapi dikatakan ikut terlibat. Kalau nama saya disebut menerima uang, saya pastikan akan melaporkan kepada Polisi,” kata Gamawan lewat pesan singkat kepada SP, Rabu (28/8) malam.

Sebelumnya, Elza Syarief yang bertindak sebagai pengacara Nazaruddin menyebutkan sejumlah  anggota Komisi II DPR RI menerima uang dalam proyek E-KTP.

Ganjar Pranowo yang sekarang menjadi gubernur Jawa Tengah menerima komisi  US$ 500.000 dalam proyek e-KTP.

Nama lainnya adalah politisi Golkar, Haeruman Harahap dan rekan Ganjar dari PDI-P Arif Wibowo. Nama Gamawan juga disebut terlibat dalam proyek tersebut.

Gamawan menjelaskan, Nazaruddin sudah ditetapkan tersangka oleh KPK pada Juni 2011. Sementara proses E-KTP masih sedang berjalan, bahkan belum ada kontrak yang ditanda-tangani.

Nazaruddin juga menyebut Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR saat itu adalah Melky Mekang. Padahal waktu itu masih Hary Azhar Azis. Selain itu, Nazaruddin juga mengaku bersama Ketua Fraksi Partai Golkar Setya Novanto sebagai pelaksana.

“Pelaksana  apa? Pelaksananya tentu Konsorsium Pemenang Tender. Dia menjadi apa di konsorsium? Ngawur. Saya belum pernah ketemu Nazaruddin sampai hari ini. Saya tahu Nazaruddin itu hanya dari TV sebagai terpidana. Itu saja,” ujar Gamawan.

Dia menilai, apa yang disampaikan Nazaruddin hanya sensansi belaka. Dia mengaku sampai saat ini belum pernah ketemu peserta lelang, baik yang kalah maupun yang menang.

“Nazaruddin sudah jadi tersangka, proyek belum ada kontrak, kan ngawur. Kalau dia bilang terima uang, apa diantar ke panjara? Oleh siapa? Enggak mungkin pak Ganjar dan pak Arif menerima karena sejak awal beliau-beliaun selalu kritis. Saya enggak kenal dia (Nazaruddin, Red) dan enggak pernah ketemu dia. Silakan dia buktikan kalau pernah ketemu saya, walaupun sekali saja,” tegasnya.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *