Gubernur Jambi, Zumi Zola mengibau segenap umat Muslim di Provinsi Jambi memperkokoh iman untuk menangkal penyusupan ajaran-ajaran radikalisme di tengah masyarakat. Penyusupan ajaran radikalisme di tengah umat Bergama perlu ditangkal untuk menciptakan dan memperkokoh kerukunan umat beragama dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Salah satu upaya yang sangat penting dilakukan umat Muslim untuk pemperkokoh iman, yaitu menjalankan ajaran agama Islam secara benar sesuai teladan yang diberikan Nabi Ibrahim yang penuh dengan jiwa pengorbanan. Saya berharap agar peringatan Idul Adha bisa memperkokoh dan mempertebal iman umat Muslim di Jambi. Untuk itu umat Muslim sangat membutuhkan keteladanan. Nabi Ibrahim telah memberikan keteladanan dalam kesabaran, ketabahan dan kepatuhan pada perintah Allah,”ujar Gubernur Jambi, Zumi Zola ketika memberikan pencerahan mengenai makna Hari Raya Kurban atau Idul Adha pada salat Idul Adha 1437 Hijriyah di Masjid Agung AlFalah, Kota Jambi, Senin (12/9).
Salat Idul Adha di Masjid Agung Al Falah Kota Jambi dihadiri riuban umat Muslim kota itu. Turut hadir pada salah Idul Adha tersebut, Ketua DPRD Provinsi Jambi, Cornelis Buston dan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Provinsi Jambi. Tampil sebagai pengkhotbah pada salat Idul Adha tersebut, Guru besar Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Thaha Syaifuddin (STS) Jambi, Prof M Hasbi Umar SH.
Seusai salat Idul Adha tersebut, Zumi Zola menyerahkan bantuan delapan ekor hewan kurban, terdiri dari lima ekor sapi dan tiga ekor kambing. Satu ekor sapi kurban tersebut sumbangan dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi). Setelah menyerahkan hewan kurban tersebut, Zumi Zola menjamu para pejabat, tokoh agama dan ratusan warga masyarakat Jambi pada open house di rumah dinasnya.
Menurut Zumi Zola, penyusupan ajaran radikalisme di tengah masyarakat dunia, termasuk Indonesia selama ini telah banyak menimbulkan kerugian bagi semua elemen masyarakat. Aksi-aksi anarkis yang dilakukan penganut paham radikalisme telah banyak merusak tatanan kerukunan dan ketentaraman hidup masyarakat. Padahal sebagai umat bergama, semua orang diharapkan menciptakan kehidupan masyarakat yang rukun, damai dan saling menolong.
Perayaan Idul Adha, lanjut Zumi Zola Adha merupakan salah satu momen terbaik bagi umat Muslim untuk memperhatikan saudara-saudara sesama manusia. Allah telah memberikan pelajaran berharga kepada Nabi Ibrahim untuk mengorbankan anaknya Nabi Ismail, suatu pengorbanan yang luar biasa.
“Inilah nilai-nilai yang harus kita lakukan juga sebagai umat Muslim. Kita tidak perlu mengatakan siapa yang harus memberikan siapa, siapa yang harus diberikan oleh siapa. Tetapi kita harus saling memperhatikan saudara-saudara kita. Banyak saudara-saudara kita fakir miskin dan anak yatim piatu yang harus diperhatikan. Jadi berlomba-lombalah kita untuk dapat memperhatikan saudara-saudara kita itu,”katanya.
Sementara itu Prof M Hasbi Umar SH dalam khotbahnya mengatakan, perayaan Idul Adha harus benar – benar dijadikan umat Muslim di Jambi untuk melakukan refleksi tentang kepedulian terhadap kaum miskin. Karena itu melalui perayaan Idul Adha, umat Muslim di daerah itu diharapkan meningkatkan kepekaan dan kepedulian sosial.
“Kita harus memiliki rasa kepedulian dan kepekaan sosial yang semakin tinggi terhadap masyarakat kurang mampu di sekitar kita. Karena itu melalui Idul Adha ini, kita perlu melakukan aksi-aksi menolong sesama manusia yang kurang mampu,”katanya.( SP / IM )
si mien Rais tuh Radikal !!!