MAID AGENCY


May Swan-Penulis

Di kota kami, kemana saja kita pergi, disitu terdapat Maid Agency. Di Katong Shopping Centre, sebuah bangunan lama tiga tingkat yang baru di-upgrade di Tanjung Katong kawasan East Coast, di People’s Park Centre kawasan China Town yang banyak dikunjungi turis luar negeri, tertarik dengan barang yang disangka lebih murah dari tempat lain, lalu kecewa, terbukti salah, di Textile Centre berdekatan dengan Mesjid Sultan Hussein Shah, nama seorang Sultan yang pertama di Singapura, terletak di daerah Kampung Glam dimana terdapat banyak rumah makan Padang, antaranya dengan nama yang rancak seperti “Sabar Menanti”, jadi jangan penasaran jika terpaksa nunggu lama karena memang banyak yang ngantre, di Coronation Shopping Centre daerah Bukit Timah, dan banyak lagi shopping centres yang tersebar di seluruh kota, disitu terdapat Maid Agency. Bukan satu, tapi puluhan dalam satu gedung.

Seiring dengan bertambahnya ongkos pegeluaran, two-income family telah menjadi suatu norma, structure kehidupan rumah tangga mengalami berubahan yang mendasar, dengan sendirinya permintaan masyarakat pada pembantu rumahtangga juga meningkat. Kalau dulu umumnya suami keluar kerja, istri dirumah jaga anak. Kalau pun mereka berdua kerja diluar, ada orang tua dari pihak istri atau pihak suami yang bantu jaga anak dirumah. Tapi itu sudah jamannya kuda gigit besi, seperti uraian seorang teman yang pandai memilih istilah kocak.
Sekarang keadaan sudah banyak berubah. Bukan saja suami istri yang bekerja diluar, orang tua mereka juga masing masing mencari pekerjaan di luar rumah. Sekalipun sudah pension, berarti di atas 65 usianya dan tidak  berpendidikan tinggi, mereka dengan mudah dapat pekerjaan di Mcdonald, KFC atau di food centres yang banyak sekali terdapat dimana mana, dan sangat memerlukan tenaga kerja, bahkan  sebagai cleaner di tempat WC umum juga bersedia. Bagi mereka, apa yang dikerjakan di luar hampir sama dengan apa yang mereka lakukan di rumah sepanjang dua puluh empat jam sehari, saban hari, tiga puluh hari sebulan, bedanya, kerja di luar dapat bayaran tetap. Itulah yang dipentingkan, financial independence. Mereka tidak ingin bergantung pada anak mereka untuk kebutuhan hidup sehari hari.

Lalu bagaimana dengan perkembangan jiwa anak cucu dirumah yang masih kecil, memerlukan bukan hanya makan minum tapi asuhan kasih sayang dan arahan dari keluarga sendiri. Nah, itu urusan orangtua mereka sendiri, bukan tanggung jawab oma dan opa. Generasi kesatu bertanggung jawab mengasuh generasi kedua, tapi generasi kedua tidak boleh menumpukan seluruh tanggung jawab mengasuh generasi ke 3 kembali kepada generasi ke 1. Tentunya ada juga ketercualian, misalnya apa yang disebut “Kasih Sayang”, yakni sebuah kosakata indah yang sangat banyak penggemarnya tapi jarang yang merasa terhimbau melakukannya tanpa pamrih, tanpa perhitungan untung rugi secara material.
Sementara menunggu proses panjang perobahan mental diantara anggota keluarga mempertimbangkan di mana seharusnya prioritas diletakkan; kepentingan individu versus kepentingan keluarga, Maid Agency akan terus memasarkan produknya berupa tenaga pembantu rumah tangga dengan segala layanan yang membuat kehidupan para majikan lebih nyaman dan leluasa. Agency yang mempromosikan dirinya sebagai penyumbang dalam industri pelayanan, mempunyai alasan tersendiri menganjurkan pandangannya, mereka meraih enam bulan gaji masing masing dari maid yang berhasil mendapat pekerjaan.

Dari sekian banyak tenaga kerja pembantu rumahtangga, yang paling dominan didatangkan dari Filipina, diikuti dengan Indonesia dan Myanmar. Pekerja dari Filipina rata rata lebih berpengalaman dan berpendidikan, juga fasih dalam bahasa  Inggeris. Mereka sangat percaya diri dalam melakukan pekerjaan  dan berani menuntut apa yang menjadi  hak mereka, seperti keluar seminggu sekali dll. Diantara mereka  nampak adanya  jiwa solidaritas yang kuat.

Sedangkan yang dari Myanmar umumnya  terkenal rajin dan sabar, mereka juga  berjiwa gotong royong berdasarkan  pertalian kekeluargaan dan perasaan serumpun, sekampung. Pada umumnya mereka merasa beruntung  mendapat kesempatan bekerja di luar negeri, lepas dari cengkraman hidup miskin di desa.

TKI tenaga kerja dari Indonesia, umumnya berusia muda, gadis sekitar 16-17 tahun, dari pedesaan, meninggalkan kampung  halaman untuk pertama kali, sama sekali tidak berpengalaman hidup di kota  besar apa lagi hidup bersama keluarga majikan di luar negeri yang berlainan budaya dan belum  tentu ramah. Seumur hidup belum pernah melihat apa itu washing machine,  apa itu electric stove, sekalipun sudah diberi job training, agak lambat  menyerap pengetahuan baru. Dengan semua kekurangan, ditambah tekanan perasaan  rindu berat pada orang tua dan keluarga yang jauh, pekerja dari Indonesia  mengalami lebih banyak masalah dan rintangan dalam rangka penyesuaian diri. Sedikitnya inilah keadaan yang umumnya terdapat di Singapura.

Dalam konteks lingkungan keluarga, jasa pembantu rumah tangga patut dikenal sebagai unsung heroes, namun dalam sehari hari sering dilupakan dan jarang dihargai oleh masyarakat. Yang lebih sering terdengar adalah ocehan tidak puas dari para majikan, ini salah, itu salah. Pekerjaan rumah tangga sering kali taken for granted. Tidak mengherankan agaknya kalau para oma dan opa milih keluar kerja di Mcdonald.

Lalu, dengan seluruh anggota keluarga sibuk kerja diluar, pulang malam hanya untuk mandi dan tidur karena sudah lelah kerja seharian, tugas mengasuh, mendidik anak kecil diletakkan pada maid, pembantu rumah tangga, tanpa mengambil perhitugan dampak negative dari akibatnya.

Duduk bersantap pada petang hari bersama seluruh keluarga dengan santai dan mesra menjalin hubungan erat satu sama lain hanya terdapat di tayangan filem 50an dan 60an yang dibintangi P. Ramlee dan Salma Booty. Inikah yang namanya kemajuan jaman?

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *