Lima hal penting tentang zika, virus berbahaya bagi ibu hamil


Badan Kesehatan Dunia (WHO) kemarin sudah memperingatkan, virus zika kini menyebar sangat cepat di benua Amerika dan bisa menjangkiti empat juta warga dalam waktu dekat.

Virus zika menyebabkan bayi yang baru dilahirkan berkepala kecil dan mengalami kerusakan otak. Virus ini sudah menyebar di 23 negara di benua Amerika dan kabar teranyar virus ini sudah sampai di Denmark, Amerika Serikat, dan Selandia Baru.

Berikut lima hal penting yang perlu diketahui tentang virus zika, seperti dikutip dari the New York Times, Kamis (28/1).

1. Apa itu virus zika?

Virus zika adalah infeksi yang ditularkan lewat gigitan nyamuk. Meski virus ini ditemukan di hutan Zika, Uganda pada 1947 dan pernah merebak di Afrika dan Asia, virus dari daerah tropis ini baru Mei lalu menyebar di benua Amerika, ketika terjadi wabah di Brasil.

2. Bagaimana virus ini menyebar?

Zika menyebar melalui gigitan nyamuk Aedes yang bisa berkembang biak di kolam berair, ember, botol yang terbuka, pot bunga, atau wadah lainnya. Nyamuk ini biasa menggigit di siang hari.

Meski biasanya menyebar lewat gigitan nyamuk tapi ada satu laporan menyebutkan virus ini juga bisa menular melalui transfusi darah dan hubungan seks.

3. Seberapa besar risiko Zika merusak otak bayi?

Para ahli hingga kini belum mengetahui persis bagaimana virus ini bisa merusak otak bayi. Virus zika bisa menyebabkan microcephaly atau kepala berukuran kecil dan merusak otak. Dokter baru mengetahui dampak ini pada Oktober lalu ketika bayi di Brasil mengalami kelainan.

Boleh jadi virus ini bukan satu-satunya penyebab microcephaly. Ada kemungkinan juga

karena infeksi virus zika dan virus lain yang menyebabkan kepala bayi jadi kecil.

Belum diketahui seberapa buruk kasus microcephaly terjadi di Brasil. Saban tahun ada tiga juga bayi yang lahir di Brasil. Biasanya ada 150 kasus microcephali yang dilaporkan tapi kini sudah ada 4.000 kasus.

4. Apa itu microcephaly?

Bayi dengan microcephaly punya kepala kecil. Menurut Dr Constantine Stratakis, ahli genetis dari Institut Nasional Kesehatan Anak dan Perkembangan Manusia di Amerika Serikat, sekitar 15 persen kasus menyatakan kepala bayi itu hanya kecil saja dan tidak ada pengaruh ke bayi.

Namun otak bayi bisa terhambat perkembangannya selama kehamilan atau berhenti berkembang ketika tahun-tahun awal pertumbuhan bayi. Anak dengan kasus ini bisa mengalami perlambatan perkembangan secara intelektual atau hilang pendengaran. Dampaknya bisa berbeda-beda pada tiap anak.

Microcephaly bisa dipicu oleh infeksi di dalam kandungan, taxoplasmosis (penyakit disebabkan parasit, banyak ditemui pada kotoran kucing).

Microcephaly juga bisa terjadi para ibu hamil yang mengomsumsi alkohol, mengalami gizi buruk, atau diabetes.

Tidak ada pengobatan khusus bagi bayi dengan kepala kecil.

5. Bagaimana cara mencegah tersebarnya virus ini?

Populasi nyamuk harus dikurangi dengan menghilangkan tempat-tempat yang bisa membuat nyamuk Aedes berkembang biak. Wadah-wadah sekecil apa pun yang masih bisa menampung air, misalnya ember, pot, atau ban bekas, harus disingkirkan, supaya tidak menjadi tempat nyamuk berkembang biak. Bisa dengan cara dikubur di dalam tanah atau ditutup rapat.

Warga yang tinggal di daerah banyak nyamuk Aedes harus melindungi diri dari gigitan nyamuk dengan memakai baju berwarna terang yang menutup seluruh tubuh dan tidur memakai kelambu, terutama jika di siang hari ketika nyamuk ades paling aktif.

Ibu hamil harus berusaha menghindari gigitan nyamuk dan jika akan bepergian ke daerah yang sudah banyak kasus zika, lebih baik konsultasikan dahulu ke dokter dan jika sudah kembali
dari daerah itu lebih baik kembali menemui dokter.

Di dalam ruangan sedapat mungkin gunakan pendingin ruangan, pakai kain jaring penutup jendela dan jika nyamuk masih mungkin masuk ke dalam rumah atau ruangan, tidurlah memakai kelambu.( Mdk / IM )

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *