Jakarta-Partai Amanat Nasional dan Partai Persatuan Pembangunan akan menghormati hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum. Termasuk kemungkinan menetapkan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Partai penyokong pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa ini juga bakal mengakui hasil pemilu yang diumumkan pada 22 Juli dengan ikhlas dan legowo.
“Karena sejak awal kami, siap menang dan siap kalah,” kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional, Bima Arya Sugiarto, ketika dihubungi Tempo kemarin. Partainya, menurut Bima, mengedepankan sikap bijak dan proporsional. Rekapitulasi suara secara berjenjang, kata dia, telah mendapat pengawalan semua pihak. “Sehingga kami menyikapinya dengan bijak.”
Politikus muda PAN, Hanafi Rais, bahkan sudah mengakui kemenangan Jokowi- Kalla berdasarkan pantauan rekapitulasi KPU tingkat provinsi. Hanafi mengajak seluruh pendukung pasangan nomor 1 bersikap ikhlas dan legowo. “Saya mengucapkan selamat kepada Joko Widodo-Jusuf Kalla, yang akan memegang tampuk kepemimpinan nasional,” kata putra Amien Rais itu kepada Tempo kemarin.
Berdasarkan rekapitulasi KPU tingkat provinsi, Jokowi-Kalla unggul 53,15 persen atas Prabowo-Hatta, yang mendapat 46,85 persen. Hari ini dan besok, KPU memasuki penghitungan suara tahap akhir, yaitu pleno tingkat nasional.
Wakil Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa menyatakan partainya akan menerima hasil rekapitulasi sesuai dengan arahan Ketua Majelis Partai Maemoen Zubair. PPP mendukung pemerintahan baru Jokowi-Kalla jika ditetapkan sebagai pemenang. “Dukungan ini agar pemerintahan baru kuat dan stabil untuk mensejahterakan rakyat,” kata Suharso.
Hingga kemarin, Prabowo belum mengakui hasil rekapitulasi KPU. Dia malah meminta KPU menghentikan penghitungan suara, karena masih banyak kasus kecurangan dalam pemilu. “Kami bisa mengarah ke anggapan proses ini cacat,” kata Prabowo di Hotel Four Seasons, Jakarta Selatan, kemarin.
Aburizal Bakrie, anggota tim pemenangan Prabowo-Hatta, juga belum terima atas hasil sementara penghitungan KPU. Ketua Umum Partai Golkar itu bahkan akan memperkarakan hasil pemilu ke Mahkamah Konstitusi. “Saya kira mengajukan gugatan ke MK merupakan hak konstitusi,” ujar dia.
Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, Mahfud Md., mengingatkan bahwa kalah dan menang dalam pemilu itu hal biasa. “Yang penting Indonesia selamat.” Dia juga mengatakan tim hukum belum membahas persiapan gugatan. “Kami belum bicara tentang MK,” ujar mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu.
sangat dihargai tindakan PAN dan PPP, tapi si Wowo dan si Ical masih terus menerus Penasaran karena Ambisi Kekuasaan dan Korup !!! Golkar terpecah juga Karena si Ical Cadok itu lah, maka Pecat saja si Ical dari Golkar tuh !!! semoga dalam Munas Golkar si Ical digeser alias dipecat saja !!!
Omdo“: Kubu Prabowo Akan Terima Kemenangan Jokowi – http://t.co/2VofpwPhmt http://t.co/GYuvoIKyHq”
Jokowi Presiden Indonesia !!! Say NO to Wowo !!! Go to Hell Wowo !!!