Kong Miao Khonghucu di TMII Harap Peningkatan Kerjasama dengan Setneg


Kong Miao Khonghucu di TMII Harap Peningkatan Kerjasama dengan Setneg

dilaporkan: Setiawan Liu

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jakarta, 16 Mei 2021/Indonesia Media – Pengurus rumah ibadah umat Konghucu atau Kong Miao di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) berharap tidak banyak pengubahan sistem pelayanan dan retribusi pasca pengalihan pengelolaan dari Yayasan Harapan Kita kepada Kementerian Sekretariat Negara (Setneg). Kong Miao yang sudah berdiri sejak tahun 2010 tersebut sudah memberi banyak manfaat terutama untuk kegiatan persembahyangan umat Khonghucu. “Dengan Setneg, kami berharap bisa meningkatkan kerjasama yang lebih baik. Misalkan, pas ada persembahyangan dengan kehadiran umat dalam jumlah besar, (Setneg) bisa tahu. Karena selama ini, setiap ada persembahyangan, (peserta) masuk TMII gratis. Karena kami kan bukan untuk rekreasi, tapi untuk kebaktian,” ketua pengurus Kong Miao TMII, Liem Liliany Lontoh mengatakan kepada Redaksi.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Usai resmi diambil alih negara, Kementerian Setneg akan memfasilitasi penyerapan aspirasi publik terkait pengembangan dan pengelolaan TMII ke depan. Kepala Biro Hubungan Masyarakat Setneg Eddy Cahyono Sugiarto mengatakan hal ini dilakukan sebagai komitmen untuk meningkatkan perbaikan pengelolaan aset negara, termasuk TMII. “Selama ini, sejak Kong Miao dibangun, peribadatan berjalan dengan lancar. Listrik, air dibayar pengelola (Yayasan Harapan kita). Umat yang memang datang untuk acara kebaktian dengan kendaraan roda empat juga tidak dikenakan biaya. Kalau normal, kami harus bayar Rp 20.000/orang, dan kendaraan Rp 15 – 20 ribu,” kata Liliany.

Pengelolaan TMII diharapkan bisa semakin profesional mengingat luas aset negara ini sekitar 150 hektar. Desain awal TMII adalah miniatur dari Indonesia. Pengelolaan yang efektif dan efisien menjadikan TMII menjadi salah satu destinasi wisata menarik. Terutama turis asing yang ingin mengetahui informasi tentang seluruh budaya di Indonesia. Selain masyarakat Indonesia, terutama di Jakarta pada era tahun 1990 an sudah beralih pada rekreasi mall (pusat perbelanjaan). Setneg membuka kanal partisipasi bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya dalam pengelolaan TMII ke depan. Pihaknya membuka kepada semua kalangan untuk dapat menyampaikan aspirasi melalui kanal media Kemensetneg, yakni alamat surel humas@setneg.go.id, Instagram, Twitter, maupun Facebook. “Kami sebagai pengurus (Kong Miao) dapat kartu anggota, karena kami sering kunjungan. Kalaupun bukan hari persembahyangan, kami harus sering cek, terutama maintenance Kong Miao. Kami mau menjaga kerapihan, kebersihan terutama interiornya,” kata Liliany. (sl/IM)

 

 

 

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *