Kondisi Petani Tambak Udang Bumi Dipasena Kritis (bagian I) 


Kondisi Petani Tambak Udang Bumi Dipasena Kritis (bagian I)

dilaporkan: Setiawan Liu

Lampung, 5 September 2023/Indonesia Media – Petani tambak udang Bumi Dipasena Lampung mengalami penurunan produksi sejak tiga tahun terakhir. Kuartal ketiga tahun 2023 total produksi hanya menyisakan 10-15 ton/hari saja. “Ekonomi sulit, petak tambak banyak terbengkalai dan petambaknya terjerat hutang,” kata Nafian Faiz, penambak dan pengusaha udang di Bumi Dipasena Jaya, kab. Tulang Bawang Lampung.

Penurunan produksi ini akibat penyakit udang yang tidak bisa dikendalikan, ribuan tambak sementara dianggurkan. Kalaupun ada yang masih operasional itu dengan densitas padat penebaran terbatas. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengantisipasi kerugian bukan saja karena akibat gagal panen akibat penyakit. “Selain juga antisipasi kerugian Karena harga udang itu cenderung terus turun,” kata mantan Ketua Perhimpunan Petambak Plasma Udang Windu (P3UW) Dipasena.

Menurut informasi dari beberapa pemilik lapak pengepul udang di Bumi Dipasena. Ada beberapa cold storage yang sudah overstock dan ada yang menghentikan sementara waktu pembelian udang. Karena permintaan udang di dunia juga sedang stagnan. Harusnya kalau udang sedikit-harga tinggi. Tapi saat ini hukum pasar itu tidak jalan. “terbukti, produksi udang saat ini sedikit. Permintaan udang juga kecil, akibatnya harga udang hancur,” kata Nafian Faiz melalui sambungan telpon.

Lesunya produksi udang menyebabkan  ekonomi masyarakat petambak Dipasena stagnan, semua serba susah. Modal habis, bahkan hutang tak terbayarkan. Ratusan SHM (sertifikat hak milik) tambak saat ini terindikasi ditahan bank. Karena petambaknya sudah masuk dalam katagori gagal bayar hutang. “Sementara potensi gagal bayar sampai puluhan milyar rupiah. Sudah ada iklan oleh bank tentang penjualan tambak  barang sita bank akibat kredit macet ini,” kata Nafian Faiz.

Berapa bulan lalu , ia mengaku sempat bertemu dengan salah satu pimpinan bank yang beroperasi di Rawajitu. Menurutnya, tercatat ada dua milyar pinjaman Petambak masuk dalam kategori gagal bayar. Bahkan kondisinya, nilainya mendekati enam milyar. “Hal ini jelas berpotensi gagal bayar. Itu masih dari salah satu bank, sangat mungkin ada bank lainnya,” kata Nafian Faiz.

Petambak Bumi Dipasena saat ini masuk dalam lobang yang sama. Yakni SHM tambaknya disita bank akibat gagal bayar. Terjerat Hutang. akibat gagal bayarnya beberapa petambak tersebut menjadi catatan merah pihak perbankan. Petambak yang tidak berhutang pun mendapatkan kesulitan untuk mengakses kredit perbankan. “Masuk ke dalam lobang yang sama soal hutang petambak Bumi Dipasena saat ini justru lebih miris lagi dibandingkan saat masih bermitra dengan perusahaan,” katanya. (sl/IM)

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *