Kisah Setia Widjaja dan Hadiah Kejutan di Kantor Daai TV


Kisah Setia Widjaja dan Hadiah Kejutan di Kantor Daai TV

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

” … Kami tiba di kantor Daai TV (jam 14.00, tgl 1/2) di Pantai Indah Kapuk (PIK) Jakarta Utara untuk menerima hadiah istimewa, dan sungguh sebuah kejutan. Pemberian hadiah berupa tulisan Master Hsing Yun yang juga pendiri monastery Fo Guang Shan di Taiwan. Tulisan aksara mandarin berbunyi Da Ci Da Bei (welas asih), dan Zhihui (bijaksana). Dari tulisan Master Hsing Yun, saya seperti bergetar menerima hadiah Tulisan dengan bingkai kaca berukuran sekitar satu meter, yang sangat indah.

Tentunya, (filosofi) Bijaksana dan Welas Asih menginspirasi karir, rumah tangga saya pribadi karena Beliau adalah guru besar, founder Fo Guang Shan monastery. Kedua tulisan bermakna sangat dalam. Tulisan tersebut hanya sedikit dari begitu banyak, dan dari semua  yang kita bisa pelajari untuk meningkatkan kualitas hidup. Melihat riwayat Master Hsing Yun yang memancarkan welas asih yang sangat besar. Ada cerita (kehidupan Master Hsing Yun). Satu waktu, ada ayam yang kena panah dan setelah itu Master sangat menderita (karena refleksi welas asihnya). Cerita lain, seorang kakek kedinginan dan kelaparan. Master bersimpati dengan ikut merasakan penderitaan si kakek dengan tidak mau makan juga. Hal tersebut karena refleksi welas asihnya (terhadap penderitaan si kakek). Dari dua cerita singkat tersebut, ada inspirasi kehidupan, bahwa kita harus memiliki sifat welas asih dan kebijaksanaan. Kita harus tahu mana yang benar, dan mana yang salah. Wisdom atau kebijaksanaan, peran kita sebagai suami, anak, orang tua, ataupun profesional, (filosofi welas asih & kebijaksanaan) sangat inspiratif untuk langkah saya dalam keseharian, pekerjaan dan kerumahtanggaan. Contoh, kondisi pandemi, banyak orang kehilangan pekerjaan, atau bisnis menurun.

Tapi kalau kita punya wisdom, kita tidak boleh menyerah, sebaliknya belajar, berusaha bangkit. Saya terinspirasi dari riwayat hidup Master. Beliau sangat suka baca buku. Kalau ada duit, Master selalu hemat pengeluaran hanya untuk beli buku. Setiap tahun, Master selalu menulis berbagai kalimat bijak. Tahun ini, tulisannya berbunyi “Bunga Mekar di Empat Musim, menanam kebajikan di ladang hati.” Itu wisdom, kita harus menanam kebajikaan di tengah berbagai kondisi, begitu pula bunga mekar di empat musim, begitu pula wisdom mengatasi berbagai keadaan. Hadapi kondisi seperti sekarang ini, pandemi tetap semangat berbuat baik, berjuang.

Banyak sekali cerita kehidupan terutama di tengah pandemi covid seperti sekarang ini. Ada pramugari yang akhirnya berjualan kue, atau pilot jadi kuli bangunan. Kedua profesi yang terkena dampak karena pandemi Covid-19 menghantam hampir seluruh lini bisnis, termasuk maskapai penerbangan. tapi yang menginspirasi, (tulisan Master) mendorong semangat juang. Banyak semangat Master yang menginspirasi. Dalam hati kecil, saya juga berharap semoga teman-teman bisa berjodoh dengan Master Hsing Yun …” (transcript dibuat Setiawan Liu)

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *