Buronan koruptor Samadikun ditangkap. Namun masih banyak yang maherat.
Tiga belas tahun Samadikun Hartono menjadi target buruan. Pria yang kini berusia 68 tahun itu akhirnya disergap di lokasi Shanghai International Circuit. Samadikun ditengarai berencana menyaksikan balapan bergengsi F1. Penangkapan obligor BLBI ini memang berita bagus. Namun jika dirunut bahwa penangkapan dilakukan setelah Kepala BIN Sutiyoso melobi Otoritas China hanya sepekan sebelumnya, maka akan timbul pertanyaan. Apakah memang perlu lebih dari satu dekade untuk bisa memulangkan paksa para koruptor kelas kakap selama ini.
Kamis malam, 14 April 2016 lokasi di sekitar arena pacu Grand Prix Shanghai 2016 mulai ramai. Pasalnya, pada Jumat besoknya akan dimulai sesi awal latihan sebelum babak kualifikasi dan pertandingan. Penginapan, restoran dan lokasi pandang yang tergolong fasilitas masyur yang disediakan Paddock Club sebagai mitra penyelenggara sudah siap menyambut para tamu.
Namun malam itu tampaknya bukan malam keberuntungan bagi Samadikun Hartono, koruptor kelas kakap yang menyelewengkan dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Samadikun yang divonis hukuman 4 tahun penjara selama ini lolos mengacir sejak tahun 2003 lalu.
Samadikun yang selama ini masuk dalam DPO Kejaksaan Agung diringkus Otoritas China. Tentu atas permintaan pemerintah Indonesia. Kabar penangkapan Samadikun yang maherat selama ini kemudian berembus di Tanah Air, walaupun sempat sumir karena belum ada pihak yang berani mengonfirmasinya.
Pihak Kepolisian dan Kejaksaan lalu membenarkan bahwa penangkapan obligor BLBI, mantan Komisaris Utama Bank Modern itu memang dilakukan atas kerja sama BIN dan otoritas negeri tirai bambu. Hampir 4 hari berlalu, barulah Kepala BIN Sutiyoso angkat bicara soal pembekukan ini. Itu pun ketika dia sudah berada di Jerman karena turut mendampingi Presiden Jokowi dalam kunjungan ke Eropa.
Sutiyoso menjelaskan, dia sengaja tak mau terburu-buru mengabarkan penangkapan buruan kakap Samadikun karena harus mendapatkan restu langsung dari Jokowi. Mantan Gubernur Jakarta itu lalu menerangkan bahwa pemerintahan saat ini memiliki komitmen untuk menangkap para koruptor yang masih berkeliaran di luar negeri. Sutiyoso mengatakan bahwa penegak hukum tak pernah berhenti melacak keberadaan para buronan ini.
Namun khusus untuk Samadikun yang kemudian disingkatnya dengan inisial SH, Sutiyoso membenarkan bahwa salah satu momen pelobian adalah tatkala dia menjadi salah satu pembicara di sebuah forum pada 7 April 2016 silam di negara Tiongkok.
“Nah pemantauan ini sudah berjalan beberapa waktu lamanya dan kebetulan pada tanggal 7 April saya diundang pemerintah China sebagai keynote speaker di dalam dialog tentang investment,” kata Sutiyoso di Berlin, Jerman, Kamis 18 April 2016.
Kepala BIN menjelaskan bahwa perburuan para koruptor merupakan salah satu amanat dari pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla (JK). BIN sebagaimana diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 17 tahun 2011 dalam hal ini memiliki kewenangan untuk melakukan operasi intelijen di luar negeri. Terkait hal itu, BIN juga memiliki perwakilan di luar wilayah Indonesia. Namun pada momen tanggal 7 April 2016 itulah dia menemui Otoritas China agar sepakat membantu Indonesia menangkap Samadikun.
“Nah berdasarkan info intelijen yang sudah matang, saya meyakini bahwa SH ini akan ke Shanghai karena apa, karena waktu itu akan diadakan perlombaan Formula 1 di sana, saya sudah hitung informasi yang meyakinkan bahwa dia memang akan datang,” kata Sutiyoso lagi.
Kasus Samadikun adalah kali kedua aksi penangkapan terhadap koruptor di luar negeri pada periode pemerintahan Jokowi. Pada Desember 2015 lalu, pihak intelijen juga meringkus koruptor mantan Bupati Temanggung, Totok Ary Prabowo yang sudah 5 tahun angkat kaki dari Indonesia. Dia ditangkap di Kamboja dan dalam 3 hari dipulangkan ke Jakarta. Kini Totok sedang menjalani hukuman. ( V V / IM )
gak usah di Kejar, di dalam Negeri sendiri saja masih Numplek dan terus berakar dan berkembang, jadi beresin yang ada dulu saja, gak perlu jauh2 mengejar ke LN…..kapan mau habisnya kalau Tidak di Hukum Mati ??? gak pada Kapok itu Koruptor malah semakin menjadi-jadi berambah besar dan luas
kok gue nggak ada yg kejar2 yah ???
Hal yang tidak pernah terbayankan kini jadi kenyataan kepada keluargaku,,,kusus untuk AKI SANTOJOYO kami ucapkan banyak terimakasih yang sebesar-besarnya kepada aki. karena berkat bantuannya alhamdulillah keluarga kami bisa lepas dari hutang dan masalah, karena nomor “GAIB” untuk pasang togel, hasil ritual AKI SANTOJOYO memang benar-bener merubah nasib kami hanya sekejap,dan disitulah aku berkesempatan kumpulkan uang untuk buka usaha kembali,karena rumah juga sudah disita bank,,warung makan juga sudah bangkrut,,tapi itu semua aku masih tetap bertahan hidup dengan anak istriku,,walau cuma ngontrak tapi aku tetap bersabar dan akhirnya AKI SANTOJOYO lah yang bisa merubah nasib kami..maka dari itu AKI SANTOJOYO orang paling bersejarah di keluargaku…!!!jadi kepada teman-teman yang di lilit hutang dan ingin merubah nasib seperti saya silahkan hub AKI SANTOJOYO di nomor: 085211599919 dan dengan penuh harapan yakin dan percaya insya allah apa yang anda ingingkan pasti tercapai.
saya PAK SLEMET posisi sekarang di malaysia
bekerja sebagai BURU BANGUNAN gaji tidak seberapa
setiap gajian selalu mengirimkan orang tua
sebenarnya pengen pulang tapi gak punya uang
sempat saya putus asah dan secara kebetulan
saya buka FB ada seseorng berkomentar
tentang AKI NAWE katanya perna di bantu
melalui jalan togel saya coba2 menghubungi
karna di malaysia ada pemasangan
jadi saya memberanikan diri karna sudah bingun
saya minta angka sama AKI NAWE
angka yang di berikan 6D TOTO tembus 100%
terima kasih banyak AKI
kemarin saya bingun syukur sekarang sudah senang
rencana bulan depan mau pulang untuk buka usaha
bagi penggemar togel ingin merasakan kemenangan
terutama yang punya masalah hutang lama belum lunas
jangan putus asah HUBUNGI AKI NAWE 085-218-379-259
tak ada salahnya anda coba
karna prediksi AKI tidak perna meleset
saya jamin AKI NAWE tidak akan mengecewakan
BUUAT APA NAIK BANDING KL M-A NYA SARANG MAFIA -AGAMA
TUNGGU DICIDUK KPK