Kedubes AS Sampaikan Penyesalan Kepada Indonesia


Pemerintah Amerika Serikat (AS) melalui Kedutaan Besar AS di Indonesia menyampaikan penyesalan terdalamnya kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan rakyat Indonesia atas pemberitaan harian Australia, The Age dan Sydney Morning Herald yang memuat informasi dari WikiLeaks yang menuding Yudhoyono menyalahgunakan kekuasaan. Seperti diketahui, informasi dari WikiLeaks tersebut merupakan bocoran dari kawat-kawat rahasia Kedubes AS di Jakarta.

Demikian pernyataan resmi Kedutaan Besar AS Jakarta yang disampaikan melalui surat elektronik, Jumat (11/3). “Seperti yang diungkapkan Menteri Luar Negeri AS, Amerika Serikat sangat menyesal pembocoran informasi apa pun yang dimaksudkan sebagai rahasia, termasuk pembicaraan pribadi antara rekan sejawat atau penilaian dan observasi pribadi dari diplomat kami. Kebijakan luar negeri resmi kami tidak ditetapkan melalui pesan-pesan ini, tetapi di Washington,” tulis siaran elektronik itu.

Penerbitan oleh harian The Age dan Sydney Morning Herald tersebut, menurut pemerintah AS tidaklah bertanggung jawab. Pada dasarnya, laporan lapangan dari Indonesia ke Washington yang disampaikan melalui kawat-kawat diplomatik tersebut merupakan laporan mentah, belum lengkap, prematur, dan belum dibuktikan kebenarannya.

“Dokumen-dokumen itu tidak dapat dilihat secara berdiri sendiri atau mewakili kebijakan AS,” tulisnya.

Kedutaan AS juga mengatakan bahwa selama ini Amerika Serikat merasa beruntung memiliki mitra seperti Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. “Seperti Presiden Obama katakan dalam lawatannya ke Jakarta November 2010, Indonesia-AS sama-sama memiliki ikatan yang erat berkat adanya hubungan historis, budaya, dan ekonomi,” tulisnya.

Terkait bocornya kawat-kawat rahasia AS di situs WikiLeaks, Kedutaan Besar AS mengutuk hal tersebut. Pembocoran informasi oleh situs milik Julian Assange itu dinilai berpotensi merusak hubungan antar negara. “Pengungkapan informasi rahasia yang tidak sah oleh WikiLeaks berimplikasi pada nyawa dari individu yang disebutkan berada dalam bahaya tapi juga bagi kerjasama antara negara-negara,” tulisnya.

Pagi ini, Duta Besar AS untuk Indonesia, Scot Marciel juga menyatakan hal senada dalam jumpa pers bersama Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa. Scot menyampaikan keprihatinan mendalam pemerintah AS dan menyampaikan bahwa yang termuat di WikiLeaks adalah informasi mentah.

Cepatnya klarifikasi pemerintah AS tersebut, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menyampaikan apresiasinya. “Tapi kita mencatat betapa cepatnya pemerintah AS beri tanggapan resmi, ini sikap sangat baik,” kata Marty seusai jumpa pers.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *