Juru Bicara MK: Lupa Itu Jurus Paling Aman


“Kalau bilang ingat semua kan susah menghindar, walaupun sebenarnya ingat.”

Mantan komisioner Komisi Pemilihan Umum, Andi Nurpati, dalam konfrontasi keterangannya dengan staf Mahkamah Konstitusi, Masyhuri Hasan, yang sudah menjadi tersangka pemalsuan surat Mahkamah Konstitusi berkali-kali menyatakan lupa sejumlah peristiwa.

Juru Bicara Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar menganggap itu adalah hal biasa yang dilakukan dan juga bagian dari pembelaan diri.

“Kalau bilang ingat semua kan susah menghindar, walaupun sebenarnya ingat,” kata Akil di Gedung MK, Jakarta, Jumat, 29 Juli 2011. “Jadi yang paling aman, ya, jawabannya lupa itu.”

Meski Andi berulang kali menyatakan lupa, tapi bukti, petunjuk, dan fakta tidak bisa diingkari. “Jika penyidik profesional dan tanpa tekanan, seharusnya yang bersangkutan sudah ditetapkan sebagai tersangka,” tutur dia.

Mahkamah Konstitusi berharap kepolisian segera menetapkan tersangka baru dan tidak hanya berputar-putar di staf MK, mantan staf MK, serta KPU. “Kalau itu yang terjadi, semakin membuktikan bahwa kasus ini memang dibungkam sejak setahun ya,” kata dia.

Seperti diketahui, pada pertemuan 13 Agustus di Mahkamah Konstitusi, Andi Nurpati menyatakan lupa. Sementara itu, sopirnya dan Masyhuri bersaksi, Andi Nurpati bertemu hakim konstitusi Arsyad Sanusi.

“Soal datang mengakui, tapi dia lupa apakah menemui hakim Arsyad atau tidak,” kata Edwin Partogi, pengacara Masyhuri.

Kemudian, pertemuan 14 Agustus, Masyhuri Hasan mengaku ditelepon Andi Nurpati. Namun, Andi Nurpati mengaku lupa melakukan itu. Jadi, banyak yang dijawab lupa? “Iya,” kata Edwin Partogi yang sebelumnya aktif di Kontras itu.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *