Jokowi Resmikan Bendungan Tukul, Rupanya Proyek Sudah Dimulai Sejak Era SBY, Andi Arief: Contoh Baik


Bendungan Tukul yang diresmikan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo pada hari ini, Minggu (14/2/2021) diacungi jempol Andi Arief.

Politisi partai Demokrat itu menilai langkah yang dilakukan Jokowi sangat baik sebagai penerus presiden sebelumnya.

Pasalnya, Bendungan yang berlokasi di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur diungkapkannya merupakan proyek Master Plan Percepatan dan Perluasan Pertumbuhan Ekonomi (MP3EI).

Proyek yang telah dikembangkan sejak era pemerintahan Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Hal tersebut disampaikan Andi Arief dalam status twitternya @andiarief_; pada Minggu (14/2/2021).

Dalam postingannya, Bendungan Tukul tersebut menjadi bukti Jokowi telah belajar mengenai pembangunan berkelanjutan.

Dirinya pun menyebut peresmian Bendungan Tukul yang dilakukan oleh Jokowi merupakan contoh yang baik dari pemerintahan.

“Belajar dari pembangunan waduk di Pacitan, belajar soal continuitas. Pojek MP3EI ini saya ingat konstruksinya dibangun 2013. Rencana selesai 2016 namun mundur menjadi 2021 ini,” tulis Andi Arief.

“Banyak Projek MP3EI yang dirancang zaman SBY dilanjutkan Pak Jokowi. Contoh baik,” tambahnya.

Melengkapi postingannya, Andi Arief menyertakan sejumlah paparan.

Antara lain lokasi Bendungan Tukul yang berada di Desa Karanggede, Arjosari, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.

Waduk yang dibangun sejak tahun 2013 hingga 2020 itu memiliki daya tampung sebanyak 8,68 juta kubik dengan sejumlah manfaat.

Antara lain pemasok irigasi seluas 600 ha, air baku dengan kapasitas 300 liter per detik dan pengendali banjir serta menjadi destinasi wisata baru di Pacitan.

Selain itu, keberadaan Bendung Tukul juga berfungsi sebagai konservasi lahan hingga Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) yang dapat menghasilkan 2 x 132 kW.

Dalam paparannya, Andi Arief menunjukkan tahapan proses pembangunan yang dimulai dengan penyusunan studi kelayakan pada tahun 2011.

Selanjutnya penyusunan studi Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP), Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) dan Detail Engineering Design (DED) pada tahun 2012.

Setelah semua tahapan dilakukan, SBY melakukan griund breaking pada tahun 2013 yang dilanjutkan dengan pembebasan lahan pada tahun 2014.

Habiskan Anggaran Rp 916 Miliar

Habiskan anggaran hingga Rp 916 miliar di tengah pandemi covid-19, Presiden Joko Widodo ( Jokowi) membanggakan Bendungan Bendungan Tukul di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.

Menurutnya, bendungan yang memiliki daya tampung hingga 8,7 juta meter kubik, memiliki manfaat bagi petani Pacitan.

Kabar gembira itu disampaikan Jokowi lewat status twitternya, @jokowi; pada Minggu (14/2/2021).

Dalam postingannya, Jokowi yang baru meresmikan Bendungan Tukul itu menyampaikan sejumlah manfaat bendungan.

Mulai dari pengendali banjir hingga pengairan sawah yang dapat meningkatkan jumlah produksi petani pacitan.

“Bendungan Tukul di Pacitan, Jawa Timur, yang baru saja saya resmikan ini dibangun untuk pengendalian banjir, penyediaan air baku, dan dapat mengairi 600 ha sawah,” tulis Jokowi.

“Petani yang dulu hanya sekali menanam padi dan palawija, nantinya bisa dua kali menanam padi dan sekali palawija,” tambahnya.

Dikutip dari Kompas.com, peresmian Bendungan Tukul dihadiri langsung oleh Jokowi beserta jajaran terkait pada Minggu (14/2/2021).

“Dengan mengucap Bismillahirrohamanirrohim, Bendungan Tukul di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, saya resmikan pada hari ini,” kata Jokowi dalam peresmian tersebut.

Peresmian bendungan tersebut ditandai dengan penekanan tombol sirine dan penandatanganan prasasti.

Jokowi mengatakan, Bendungan Tukul memiliki peran yang sangat penting untuk beberapa hal.

Antara lain untuk pengendalian banjir, mengairi sawah, air irigasi, dan penyediaan air baku.

lebih 300 liter per detik, tentu saja ini adalah untuk warganya Bupati Pacitan dengan kapasitas tampung 8,7 juta meter kubik,” ujar Jokowi.

Selain itu, kata dia, Bendungan Tukul juga bisa memberi manfaat besar lainnya, yakni mengairi 600 hektare sawah.

Dengan demikian, maka hal tersebut akan meningkatkan indeks pertanaman.

“Dari satu kali pertanaman, satu kali tanam padi dan satu kali tanam palawija, menjadi dua kali tanam padi dan satu kali tanam palawija. Insya Allah ini nanti sudah bisa dilihat dan dilakukan,” kata dia.

Jokowi juga berharap Bendungan Tukul yang dibangun sejak tahun 2015 itu dapat menjadi infrastruktur penting dalam memperkuat ketahanan pangan dan ketahanan air.

Ia meminta Pemprov Jawa Timur dan Pemkab Pacitan memanfaatkan Bendungan Tukul dengan sebaik-baiknya.

“Sehingga bisa memberikan nilai tambah bagi daerah, keuntungan bagi masyarakat, meningkatkan produksi pertanian bagi daerah, dan memudahkan penyediaan air bersih bagi daerah,” ucap dia.

Selain Bendungan Tukul, terdapat 6 bendungan lainnya yang sedang dibangun di Jawa Timur.

Keenam bendungan itu adalah Bendungan Tugu dan Bendungan Bagong di Trenggalek, Bendungan Bendo di Ponorogo, Bendungan Gongseng di Bojonegoro, dan Bendungan Semantok di Nganjuk.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, Bendungan Tukul menjadi infrastruktur untuk penguatan pemberdayaan ekonomi masyarakat di Pacitan.

“Karena bisa menyuplai irigasi 600 hektare, air baku 300 liter per detik, dan potensi energi listrik untuk wisata dan konservasi,” kata dia.( WK / IM )

 

 

 

 

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *