Jokowi membeberkan upayanya menertibkan Pasar Tanah Abang
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo membeberkan keberhasilan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam membersihkan dan memindahkan pedagang kaki lima (PKL) Tanah Abang di hadapan para Guru Besar Universitas Indonesia, Sabtu, 30 November 2013.
“Dulu begini (sambil menujuk sebuah foto kondisi Tanah Abang sebelum dibersihkan), nah sekarang begini (sambil menunjuk foto sebuah jalan di Tanah Abang yang sudah bersih dari PKL),” ujar Jokowi.
Meski demikian, Jokowi mengaku mengalami kesulitan yang luar biasa ketika membersihkan dan memindahkan PKL Tanah Abang ke Pasar Blok G. Dalam usahanya itu, ratusan pedagang memprotes keras kebijakan Jokowi-Ahok itu. Belum lagi di Tanah Abang juga banyak preman-preman.
“Negara tak boleh kalah oleh preman. Pemerintah harus hadapi,” kata Jokowi
Setelah turun langsung ke lapangan, berkomunikasi dan menyelesaikan permasalahan Tanah Abang, protes para pedagang dan preman berangsur-angsur bisa diatasi. “Saya temui, yang tatoan-tatoan itu juga ikut menyalami saya,” imbuhnya.
Identik kemeja putih
Dalam menjalankan tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta, Jokowi jarang terlihat mengenakan pakaian dinas. Mantan Wali Kota Solo itu justru sering terlihat mengenakan kemeja putih lengan panjang dengan lengan yang selalu digulung.
Jokowi mengaku lebih nyaman mengenakan kemeja putih ketimbang pakaian dinas. Baik saat berada di kantor maupun saat blusukan ke lapangan. Menurutnya, kemeja putih itu sederhana dan murah.
“Baju putih itu murah. Harganya macam-macam. Yang Rp5 juta juga ada,” ujar Jokowi.
Namun untuk kemeja yang digunakannnya, Jokowi mengaku tidak membeli bahan pakaian dengan harga Rp5 juta. Tapi cukup dengan harga yang murah. “Paling se-meter Rp35 ribu. Jahitnya Rp20 ribu,” katanya.