Wakil Presiden Jusuf Kalla turut memberikan arahan kepada kepala daerah yang hadir dalam rapat kerja di Istana Negara, Jakarta. Dalam arahannya, JK menyindir kepala daerah yang menghabiskan anggaran untuk operasional.
Sindiran JK itu disampaikan saat memaparkan tentang pertumbuhan APBD yang tiap 5 tahun sekali naik dua kali lipat, tapi tidak diiringi dengan pertumbuhan ekonomi di daerah. Ternyata anggaran besar itu habis untuk operasional kepala daerah.
“Saya baru-baru ini mengunjungi kabupaten di kepulauan yang jauh dari sini, masuk ke ruang tamu pak walikota gubernur, furniturenya buatan Italia. Kantornya, kursinya buatan Italia. Apa ini yang ingin kita capai? Mobilnya mewah,” ucap JK di Istana Negara, Jakarta, Jumat (8/4/2016)).
Hadir dalam pertemuan itu Presiden Jokowi yang akan memberi paparan usai JK, Mendagri Tjahjo Kumolo, Seskab Pramono Anung, Sesneg Pratikno, dan lainnya. Hadir seluruh kepala daerah hasil Pilkada serentak.
“Jadi ternyata sebagian besar kenaikan APBD itu bukan hanya untuk perbaikan pembangunan, tapi masuk ke operasional,” imbuh JK.
Karena itu menurut JK, apabila ingin mengubah hasil, tiap alokasi anggaran di daerah harus lebih banyak untuk pembangunan daripada operasional. Yaitu untuk belanja modal dan belanja barang yang baik.
“Hanya itu yang bisa mensukseskan pemerintahan, hanya itu yang dapat menjadikan incumbent terpilih lagi. Suatu pertumbuhan yang adil,” tegas JK.
|
pasti dapat Korup semua deh, memang berapa gaji Kepala Daerah itu ?