Virus corona masih menjadi polemik di berbagai negara. Semakin hari, orang yang terinfeksi virus ini makin bertambah. Tak terkecuali di Indonesia.
Pemerintah telah mengimbau agar seluruh masyarakat melakukan social distancing. Beberapa negara bahkan menetapkan kebijakan lockdown. Meski begitu Presiden Jokowi dengan tegas tidak akan lockdown untuk menghadapi virus corona.
Keputusan ini diambil dengan beberapa alasan. Berikut ulasannya:
Alasan Jokowi Tak Ada Lockdown
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengaku sudah mempelajari kebijakan, serta dampak lockdown di semua negara. Setiap hari Jokowi juga terus memantau situasi para duta besar.
Jokowi menggelar rapat terbatas bersama 34 gubernur seluruh Indonesia terkait Covid-19 pada Selasa (24/3). Dia menegaskan, bahwa pemerintah tidak akan mengambil kebijakan lockdown.
“Ada yang bertanya kepada saya, kenapa kebijakan lockdown tidak kita lakukan, perlu saya sampaikan bahwa setiap negara memiliki karakter berbeda-beda, budaya berbeda-beda, memiliki kedisiplinan berbeda-beda, oleh sebab itu kita tidak memilih jalan itu,” katanya saat live di akun Sekretariat Presiden.
Cukup dengan Physical Distancing
Dari hasil pantauan Jokowi serta Analisa yang diperoleh, lockdown dianggap kurang tepat.
“Dan itu sudah saya pelajari saya memiliki analisa seperti ini. dari semua negara, kebijakan mereka apa, mereka melakukan apa, kemudian hasilnya apa, semuanya dari kementerian luar negeri dari dubes dubes yang ada terus kita pantau setiap hari, ujar Jokowi.
Menurutnya, kebijakan yang cocok untuk Indonesia ialah physical distancing atau jaga jarak secara fisik. Apabila rakyat bisa disiplin melakukan, Jokowi yakin penyebaran corona bisa dicegah.
Kebijakan Social Distancing
Jokowi meminta supaya semua pihak bersungguh-sungguh disiplin terhadap kebijakan social distancing. Pemerintah juga sejak awal telah mengeluarkan kebijakan bekerja, beribadah, dan belajar di rumah untuk menekan penyebaran corona.
Wewenang Pemerintah Pusat
Pengambilan keputusan mengenai kebijakan lockdown merupakan wewenang pemerintah pusat. Jokowi kembali menegaskan untuk tidak boleh diambil oleh pemerintah daerah.
“Saya baca sebuah berita, sudah diisolasi membantu tetangganya yang mau hajatan, ada yang sudah diisolasi masih belanja di pasar, kedisiplinan untuk mengisolasi yang penting,” ungkap Jokowi.
Jumlah pasien positif corona di Indonesia pada Senin (23/03) sudah mencapai 579 orang positif, 49 meninggal dunia, dan 30 dinyatakan sembuh.( mDK / im )
Physical Distancing malah sulit untuk diikuti dan diterapkan di Indonesia dengan Populasi demikian banyak, Lockdown mungkin terlampau ekstrim, yang terbaik mungkin Restriction, if still not working than use the lockdown for the best of the country and the nation
Sudah lock down / isolasi sebenarnya (sudah ada himbauan untuk tetap dirumah) cuma tidak bisa 100 % seperti di negara lain. Kasihan tukang ojek dan pedagang asongan, mereka mesti menafkahi keluarganya. Belum lagi anak kos, kalau semua warung tutup, mereka mau makan apa ? Solusi terbaik adalah menghimbau warga untuk berdiam di rumah untuk sementara. Jangan keluar bila tidak mendesak.