Sebelum melanjutkan perjalanan ke Abu Dabhi kita dibawa dulu keliling Dubai .
Melihat gedung gedung konsulat dan perumahan orang kaya. Memang gedungnya mewah ,
Tapi menurut saya gedung mewah seperti itu juga banyak di Los Angeles dan Indonesia .
Malahan lebih indah karena ditunjang oleh taman kehijauan yang asri . Disini tidak ada kebun , palingan
sedikit pot kembang. Dan juga tidak ada pohon pohon hijau besar disepanjang jalan. Gersang dan
berdebu pasir.
Perjalanan dari Dubai ke Abu Dabhi tidaklah jauh. Kita akan mengunjungi Sheikh Zayed Grand Mosque .
Masjid ini didesign oleh arsitektur Syria : Yusef Abdelki atas prakarsa Presiden United Arab Emirates
sebelumnya yaitu Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan.
Beliau menginginkan sebuah masjid yang selain mengandung karakter Islam juga ada unsur sejarah dan
modern artisitiknya.
Pembangunan dimulai tahun 1996 dan selesai 2007 dengan menelan biaya $ 545 million.
Luas complexnya 12 hectar. Dan dibangun oleh kontraktor dari Italy.
Masjid ini satu satunya yang mengijinkan turis masuk.
Sebelumnya kita sudah diberi tahu, bahwa tidak boleh memakai pakaian yang sexy dan mesti
berkerudung. Jika tidak mempunyai baju yang tertutup disana boleh sewa . Tapi cukup mahal bayarnya.
Dari kejauhan sudah terlihat gedung masjid yang besar megah dan putih. Turun dari bus, kita semua siap
dan bangga memakai kerudung. Terihat cantik cantiklah.
Tentu tidak mau buru buru masuk kedalam. Mejeng sana mejeng sini dulu. Setiap sudut dipotret.
Tidak ketinggalan group foto juga dong. Setelah puas, baru kita masuk kedalam masjid.
Wah betul betul indah sekali. Tembok putih dengan pilar pilar putih tinggi berhiasan warna emas.
Ditengah masjid ada lapangan marmer dengan design kembang yang luar biasa luasnya.Bisa memuat
41,000 orang.
Kita juga masuk ke ruangan dengan Chandeliers yang besar indah dari Swarovski crystals .Diameternya
33 ft dan tingginya 49 ft.
Ruangan ibadahnya luas sekali dengan tembok berukiran daun dan kembang dari batu.
Yah takjub sekalilah.
Setelah mengagumi keindahan masjid itu , maka dengan rasa puas kita kembali ke Dubai.
Tentu sebelum pulang kita dinner dulu di restaurant local. Ampuun makanannya banyak sekali.
Enak enak sih masakannya. Apalagi ada dessert yang seperti donat gula. So yummy—.
Sebelum kembali kehotel, mampir dulu ketoko special jual macam macam korma.
Selama ini kita tidak pernah melihat pengemis. Memang menurut tour guide , disana tidak ada
pengemis. Karena pemerintah menjamin semua penduduknya mempunyai pekerjaan.
Jika ada yang tidak bekerja, misal diberhentikan atau perusahaannya tutup, maka pemerintah akan
mencarikan pekerjaan.
Juga pemerintah menerima dengan tangan terbuka, semua orang asing yang mau membuka usaha
disitu. Menerima semua pendatang dan sangat mudah untuk mendapatkan ijin tinggal , asal mereka
sudah ada perusahaan yang mau menerima mereka kerja. Pantas saja banyak kita melihat toko toko dan
pekerja Asia . Kebanyakan yang terlihat dari India, Philipine dan Thailand.
Juga orang asing boleh membeli rumah dengan hak milik selama 90 tahun.
Dan disana bebas beribadah sesuai dengan agamanya masing masing. Seperti si tour guide yang
beragama Hindu. Dia bilang tidak ada masalah, tidak pernah sekalipun mereka melarang untuk
beribadah atau melakukan tradisi mereka.
Terus terang saya cukup kagum dan angkat topi, karena 98 % penduduknya beragama Islam , tapi
mereka open minded.
Sampai ketemu lagi di Cassablanca di next issue. ( ES /IM ).
Foto foto dan video bisa dilihat di FB IM.