IM Tour 2018 : QUARZAZATE  – TINEGHIR- MERZOUGA


IM Tour 2018 : QUARZAZATE  – TINEGHIR- MERZOUGA

 

Setiap breakfast di hotel selalu disediakan local food dan aneka macam roti.  French bread nya sangat

enak , dalamnya halus empuk dengan kulit yang crispy.

Sebelum menempuh perjalanan yang cukup jauh 368 km , kita mengunjungi  “ TAOURIRT KASBAH ‘’

dulu.. Dibangun pada abad ke 19 oleh keluarga Glaoui , yang sangat kaya dan terpandang di jaman itu..

Bangunannya dari stucco, plaster dan mozaik. Dan mempunyai  300 kamar.

Sesampai di  “El Kelaa M’ Gouna “ yang dikenal juga sebagai  “ Roses City “ karena banyak sekali

perkebunan bunga mawar.  Disini tentu kita mampir ke toko souvenirnya.

Banyak macam produk yang diolah dari mawar, dari cosmetic sampai hiasan rumah. Selain itu,

dijual juga barang barang souvenir lainnya.

Seperti biasa para ibu ibu panik kalau melihat banyak barang yang indah dengan harga terjangkau.

Di Morocco kita harus pandai pandai menawar, Biasa—kalau sudah ada yang bisa

mendapatkan harga murah, langsung disebar , dan yang lain ikutan memborong. Inilah yang

dinamakan kekompakan kaum ibu berbelanja.

Kalau tidak dipanggil oleh Ahmed untuk masuk ke bus, semua masih nongkrong disitu, karena lupa

diri.

Perjalanan ini cukup jauh, berliku liku melewati pegunungan dengan jurangnya yang cukup

dalam.. Melewati kota kecil Tinghir, Tinjdad, Erfoud menuju Merzouga.

Akhirnya kita sampai dihotel  yang terletak ditengah gurun Sahara.  Hotelnya besar dan indah.

Hanya taruh koper, kita langsung mesti berangkat lagi naik  mobil 4 x 4 yang sudah tersedia.

5 mobil saling ngebut ditengah gurun itu , menuju   “ Merzouga Dunes “.

Disini sudah tersedia camel camel untuk group kita. Tidak ada group lain. Gurun yang luas itu

seperti hanya diperuntukkan special group IM saja.

Setelah berpose, satu persatu naik kepunggung onta. Rombongan ini lalu menuju ke satu bukit

untuk menyaksikan sunset.

Kita semua salut kepada Pak Norman Hsu, dia secara gagah sanggup sampai keatas bukit pasir itu.

Bukitnya cukup tinggi , tapi karena pasir, jadi cukup susah dan cape juga.

Sesampai diatas,kita menikmati pemandangan yang luar biasa indah. Membentang pasir luas, dan

dikejauhan terlihat matahari terbenam dengan cahaya merah orange kuning keemasan.

Sunyi—hening  tidak ada suara burung burung. Hanya desiran angin  dan  desahan onta

dikejauhan dibawah bukit. Pada waktu itu kita merasakan kebesaran Sang Pencipta. Dan dalam

batin –saya mengucapkan terima kasih kepada Nya, karena bisa menyaksikan

pemandangan ini.

Setelah puas,kita naik onta lagi menuju ke mobil 4×4 untuk kembali kehotel.

Selama naik onta ini, kita semua bersenda gurau, really have fun. Kita semua puas dan happy

sekali.

Setiap orang bisa naik onta, tapi pergi bersama teman teman se group yang seperti family ,dimana

suka duka dirasakan bersama –itu yang tidak bisa dibeli dengan uang.

Sesampai dihotel, buffet dinner dengan local foods sudah tersedia. Malam ini tidur dengan

kenangan yang indah—(es / IM )

Foto foto dapat dilihat di FB IM

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *