GOR Koja Runtuh, Ini Hasil Pemeriksaan Pemrov DKI


Bangunan itu runtuh karena cetakan beton tidak kuat menahan beban.

Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda DKI Jakarta, Ratiyono mengatakan penyebab runtuhnya tangga Gelanggang Olahraga Di Koja, Jakarta Utara karena cetakan beton (Bekisting) tidak kuat menahan beban.

Ratiyono menuturkan, proses pengecoran Gelanggang tersebut memakai 2 pompa cor beton. Namun ketika kejadian, satu buah mesin tidak berfungsi. Keadaan tersebut ditambah adanya gangguan komunikasi dengan operator pompa beton dengan pelaksana pekerjaan.

“Gangguan dalam instruksi aba-aba ‘stop dan lanjut’ dalam proses pendistribusian beton. Akibatnya ada penumpukan di satu titik,” ujarnya, Selasa 24 September 2013.

Dari penumpukan itu, kata Ratiyono berimbas kepada tidak kuatnya bekisting dalam menahan beban yang lebih dari kapasitasnya.

Bekisting dirancang untuk menahan beban 2 ton. Namun ketika adanya penumpukan, bekisting dipaksa menahan beban 3 kali lipat. “Konstruksi bekisting tidak dapat menahan kapasitas beban yang diperkirakan 6 ton ditambah tekanan pompa ready mix,” imbuh Ratiyono.

Dia menambahkan seharusnya jika kedua mesin pompa berjalan sebagaimana mestinya, maka konstruksi akan berimbang. “Idealnya ketika ada satu mesin pompa yang mati, mesin yang lain stop dulu. Dihidupkan dulu biar berimbang,” jelasnya.

Akibat peristiwa ambruknya tangga tersebut, sebanyak 6 orang mengalami luka karena tertimpa reruntuhan. Ratiyono sendiri mengaku masih menunggu penyelidikan polisi mengenai penyebab runtuhnya konstruksi tangga tersebut.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *