Fasilitas Untuk Orang Sakit dan Pesakitan


DI tepi sungai (Kali Besar) yang membelah kota, di antara gerbang Diest dan gerbang Nieuw Poort, terdapat bangunan yang disebut `t Gasthuis. Bangunan ini merupakan rumah sakit yang menampung semua orang yang tidak sehat, baik jasmani maupun rohani. Terkadang jumlah pasien yang dirawat di sana lebih dari 300 orang.

Para perawat dan pegawai rumah sakit ini juga tinggal di bangunan itu, di tempat yang agak terpisah. De geneesmeester (juru kesembuhan atau dokter), apoteker, wondheler (penyembuh luka), schatmeester (bendahara rumah sakit), dan seorang pengawas dengan armada budaknya pun tinggal di dekat atau di dalam bangunan itu.

Pengawas rumah sakit dan budak-budaknya bertugas menjaga kebersihan rumah sakit serta membantu dan merawat semua pasien. Kesemua orang ini ditunjang dan memperoleh gaji dari Kumpeni. Tiga orang pejabat ditugasi untuk mengawasi jalannya rumah sakit ini. Mereka juga bertugas untuk menentukan apakah seseorang sudah cukup sehat untuk kembali berkerja atau tidak.

Di sekeliling rumah sakit terdapat halaman luas dengan pepohonan yang dilindungi oleh pagar batu. Di halaman itu, para pasien dapat menikmati udara segar bila itu memungkinkan. Bila cukup kuat dan mulai sehat, para pasien itu bahkan dapat turun ke sungai melalui dermaga dan tangga khusus yang disediakan untuk itu. Di sungai, mereka dapat mandi-mandi dan menyegarkan diri.

Setiap pagi, bila lonceng di menara gereja berbunyi, seseorang memimpin doa untuk memulai kegiatan hari itu. Ritual yang sama diulangi lagi malam hari ketika lonceng gereja kembali dibunyikan.

Di kota Batavia juga terdapat bangunan yang disebut ‘t Spinhuis (Rumah Tenun). Bangunan ini khusus untuk menampung dan `menjinakkan’ wanita liar dan binal! Bangunan tidak menyenangkan ini tertutup sama sekali dan hanya dapat dicapai melalui pintu di sebelah timur dinding benteng. Pintu itu ditutup dengan terali besi yang kokoh dan daun pintu dari kayu yang hanya dapat dibuka oleh seorang penjaga.

Dua orang schepenen ditugaskan untuk mengawasi `t Spinhuis itu. Seorang wanita ditugaskan untuk mengawasi pekerjaan para wanita `binal’ itu. Para wanita itu ditugaskan menenun kain yang kemungkinan besar untuk memenuhi kebutuhan penduduk kota Batavia. Rupanya menenun dianggap tidak menyenangkan dan pantas dilakukan orang terpidana. (frieda.amran anggota Asosiasi Antropologi Indonesia)



Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *