Dukung TNI-Polri Tegakkan Hukum, Pemuda Pancasila hingga Banser Tawarkan Diri Jaga Kantor Polisi


Sekelompok massa yang mengatasnamakan Persatuan Masyarakat dan Ormas Jakarta Barat, mendatangi 3 Polsek di Jakarta Barat, Minggu (13/12) malam.

Ketiga Polsek tersebut meliputi Polsek Kalideres, Polsek Cengkareng dan Polsek Kembangan.

Tujuan mereka untuk menyatakan dukungan terhadap TNI-Polri dalam ketegasan menegakan hukum khususnya di Jakarta Barat.

“Kami masyarakat dan ormas Jakarta Barat mendukung penuh tindakan tegas TNI-Polri dalam menegakan hukum terhadap sekelompok orang atau ormas yang meresahkan masyarakat,” demikian  pernyataan yang disampaikan perwakilan ormas, melalui siaran persnya.

Kelompok yang mengenakan atribut FBR, Pemuda Pancasila dan Banser ini juga menawarkan diri untuk menjaga setia kantor Polisi dan TNI atas dasar kecintaan terhadap keutuhan NKRI.

Menyikapi hal tersebut, Kapolres Metro Jakarta Barat, Audie S Latuheru menyatakan terima kasih kepada masyarakat serta ormas yang telah mendukung baik Polri atau TNI dalam menegakkan hukum khususnya di wilayah Jakarta Barat.

Menurutnya, dengan massa yang datang untuk menyatakan dukungan seperti ini, di satu sisi seolah mendapat kekuatan, namun di sisi lain hal seperti ini dikhawatirkan akan menjadi bentrok antar-massa.

“Kami khawatir (dengan pernyataan sikap dukungan), kami tidak ingin jadi bentrok massa. Tanpa mengurangi rasa hormat, temen-temen pulang saja ke rumah masing-masing,” kata Audie didampingi Dandim 0503/Jakarta Barat Kolonel Inf Dadang Ismail Marzuki dan Kapolsek Kembangan, Imam Irawan di Polsek Kembangan.

“Pernyataan sikap ini sudah sangat meruwetkan kami. Apapun resiko yang sudah harus kami terima dalam rangka membela hak-hak masyarakat lain yang merasa terancam,” imbuhnya.

Sementara itu, Kolonel Inf Dadang Ismail Marzuki meminta semua pihak untuk bersama-sama menjaga kondusifitas dengan menaati hukum dan aturan yang berlaku.

Polri gelar rekonstruksi penembakan enam pengawal HRS

Di tempat dan waktu berbeda, Polri menggelar 58 adegan di empat TKP rekonstruksi penembakan enam laskar FPI pengikut Rizieq Shihab di sejumlah lokasi, Senin (14/12/2020) dini hari.

Direktorat Tindak Pidana Umum (Dit Tipidum) Bareskrim Polri, Polda Metro Jaya, dan Polres Karawang menggelar rekonstruksi di empat titik terkait dengam kasus penyerangan Laskar Front Pembela Islam (FPI) di Tol Jakarta-Cikampek.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono mengungkapkan, di empat tempat kejadian perkara (TKP) setidaknya digelar 58 adegan rekonstruksi yang memperlihatkan bagaimana awal mula penyerangan Laskar FPI hingga polisi melakukan tindakan tegas terukur.

“Dalam proses malam ini setidaknya ada 58 adegan rekonstruksi,” kata Argo saat meninjau langsung proses rekonstruksi, Senin (14/12/2020) dini hari.

Argo merinci, pada TKP I tepatnya di depan Hotel Novotel, Jalan Karawang Internasional, setidaknya ada sembilan adegan.

Sementara lokasi dua, yakni selepas bundaran Jalan Karawang Internasional hingga Gerbang Tol Karawang Barat arah Cikampek ke Rest Area Km 50 ada empat adegan.

Sedangkan di Rest Area Km 50 yang menjadi TKP ketiga penyidik melakukan adegan rekonstruksi sebanyak 31.

TKP terakhir, yakni Tol Japek selepas Rest Area Km 50 hingga Km 51 200, penyidik memperagakan 14 adegan.

Argo mengatakan, rekonstruksi yang digelar secara transparan ke masyarakat ini setidaknya menghadirkan saksi sebanyak 28 orang.

Bahkan, empat di antaranya merupakan polisi yang menjadi korban dalam penyerangan tersebut.

“Jumlah saksi yang dihadirkan malam ini ada 28 orang. Saksi korban ada empat,” ujar Argo.

Adapun barang bukti yang dihadirkan pada rekonstruksi, di antaranya dua mobil anggota polisi, satu mobil tersangka, enam pasang pakaian tersangka, senjata tajam dan dua senjata api rakitan peluru 9 milimeter.

Sekadar diketahui, peristiwa penyerangan Laskar FPI terhadap aparat kepolisian itu terjadi pada Senin, 7 Desember 2020 pukul 00.30 WIB di Km 50 Tol Jakarta-Cikampek.

Kejadian tersebut ketika petugas sedang mengecek informasi mengenai ada pengerahan massa terkait pemanggilan Rizieq Shihab di Polda Metro pada Senin, 7 Desember 2020.

Mobil anggota Polda Metro Jaya tengah mengkuti kendaraan pengikut Rizieq, tiba-tiba mobil anggota Polda Metro Jaya dipepet dan disetop dua kendaraan pendukung Rizieq.

Bahkan, ketika kejadian itu pihak yang diduga pendukung Rizieq menodongkan senjata api dan senjata tajam berupa samurai dan celurit ke arah aparat kepolisian.

Petugas yang merasa keselamatan jiwanya terancam langsung mengambil tindakan tegas terukur.

Enam orang pendukung Rizieq meninggal dunia, sementara 4 lainnya melarikan diri. ( WK / IM )

 

 

 

 

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *