Diserang Sekelompok Pemuda, Permukiman Warga di Cipinang Besar Utara Dijaga Polisi


– Polisi mengamankan permukiman warga di Jalan Bekasi Timur IV, Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur, pasca-aksi penyerangan sekelompok orang bersenjata tajam, Jumat (11/12/2020) malam .

Ketua RW 07 Afrizal mengatakan, aparat berwajib melakukan penjagaan di sekitar lokasi sebagai upaya mengantisipasi adanya serangan susulan yang dilakukan kelompok pelaku.

“Permintaan Kapolres (Jakarta Timur) agar dijaga 24 jam, memang dari semalam sudah banyak aparat berjaga,” kata Afrizal, Sabtu (12/12/2020).

Penjagaan tidak hanya melibatkan anggota Polres Metro Jakarta Timur dan Polsek Jatinegara, melainkan sejumlah anggota TNI AD agar situasi dapat kembali kondusif.

Penjagaan di sekitar Sekretariat RW 07 Cipinang Besar Utara dilakukan seusai penyerangan disertai penjarahan yang dilakukan sekitar 20 pemuda.

Kasus tersebut kini masih dalam tahap penyelidikan atau belum ada tersangka.

Menurut Afrizal aparat dari Polres Metro Jakarta Timur masih mengumpulkan bukti terkait identitas dan keberadaan pelaku penyerangan.

Apalagi peristiwa ini bukan pertama kali terjadi.

“Dari warga sudah memberi keterangan ke Polres, rekaman CCTV, dan bukti penyerangan lain juga sudah diserahkan,” ujarnya.

Sebelumnya aksi serupa sudah beberapa kali terjadi. Bahkan beberapa waktu lalu ada korban luka akibat penyerangan yang pelakunya diduga masih dari kelompok yang sama.

Tapi yang terakhir ini paling brutal lah, karena sampai ada penjarahan, perusakan. Dua mobil warga rusak, kaca (cermin cembung lalu lintas) juga rusak ditebas,” katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, sekelompok pemuda bersenjata tajam menyerang warga di Jalan Bekasi Timur IV, Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (11/12/2020).

Warga setempat Abdul Jamar mengatakan, penyerangan dilakukan oleh 10 pemuda tersebut terjadi pada tengah malam.

Mereka membawa berbagai jenis senjata tajam.

“Ada yang bawa celurit, samurai (pedang-Red), sampai golok karatan begitu. Untungnya sih enggak ada korban,” kata Abdul, Sabtu (12/12/2020).

Abdul mengaku, dia tidak mengetahui penyebab penyerangan itu.

Para penyerang, kata Abdul, baru pergi dari lokasi setelah merusak kaca etalase dagangan milik pedagang di sepanjang Jalan Bekasi Timur IV.

“Nggak lama habis kejadian polisi datang terus berjaga di lokasi, biar nggak ada serangan susulan,” ucap Abdul.

Beberapa di antara pelaku, menyerang permukiman warga menggunakan petasan.

Diduga penyerangan dilakukan pelaku secara berencana karena luput dari patroli petugas.

Abdul menambahkan, kasus penyerangan serupa terhadap warga di Jalan Bekasi Timur IV pernah terjadi.

Namun tidak diketahui pasti motif dan target penyerangan dari kelompok pelaku.

“Belum lama ini, sekitar sebulan lalu ada kasus yang sama. Mungkin pelakunya sama, mereka ini juga. Malah waktu itu ada warga yang luka bacok, walaupun enggak parah,” kata Abdul.

Pedagang jadi korban

Aksi penyerangan sekelompok pemuda bersenjata tajam di Jalan Bekasi Timur IV, berdampak bagi banyak pedagang.

Seorang warga, Sudrajat (55) mengatakan, akibat penyerangan kelompok bersenjata tajam itu, sedikitnya 8 pedagang di sekitar lokasi menjadi korban dan mengalami kerugian.

“Paling parah Pak Yanto, pedagang nasi goreng. Bakul nasi sama isinya, tabung gas 3 kilogram dibawa, uang dagangan juga diambil,” kata Sudrajat, Sabtu (12/12/2020).

Selain pedagang nasi goreng, ada juga pedagang lainnya seperti mi ayam, toko perabot, ketoprak, sop buah hingga kios jahit mengalami kerugian akibat kaca gerobak dipecah.

Bahkan ada satu kios agen telur yang mengalami kerugian karena dua kamera CCTV yang dipasang di kiosnya dicuri oleh sekelompok pemuda yang melakukan penyerangan tersebut.

“Kalau gerobak ada yang kacanya dipecah karena disambit batu, disabet celurit dan samurai. Pelaku ini banyak bawa senjata tajam,” ujarnya.

Aset milik warga juga dirusak seperti kaca Kantor Sekretariat RW 07 dipecah pelaku.

Satu tiang jalan dipatahkan dan pagar di satu gang nyaris dibawa kabur pelaku.

Pagar yang hendak dibawa kelompok pelaku itu digagalkan setelah warga yang semula diam, memberikan perlawanan menghalau aksi tersebut.

“Pagarnya diseret sama pelaku, mau dibawa naik ke mobil. Mungkin mau dijual atau bagaimana. Banyak yang rusak juga karena warga nggak melawan, pas akhir saja melawan,” katanya( WK / IM )

 

 

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *