Dua Pemuda Buat Bom dari Bahan-bahan Pertanian


Bila dijumlah ada 26 bahan pembuat bom.

Jajaran polisi Kepolisian Resor Kota Surakarta menahan dua orang yang diduga kuat sedang membuat bom asap pada Rabu dini hari (6/11) kemarin di kawasan Moumen 45, Banjarsari, Solo. Mereka adalah  Erasmus Ardian Jati Nugroho (29) warga Mojokulon, Sragen; dan Rival  Dwi Kuncoro (19) warga Mlopoharjo, Wonogiri.

Polisi menangkap mereka secara kebetulan karena pada Rabu dini hari para polisi sedang melakukan razia penyakit masyarakat. Ketika  melintas di kawasan Monumen 45, Banjarsari, Solo, polisi  mencurigai dua orang yang berada di bawah pohon sedang membakar sampah.Polisi mendekati mereka, bertanya, kemudian memeriksa barang bawaan dua orang tersebut. Ternyata mereka membawa senapan angin laras pendek jenis Bramasta Sport Mini dan aneka bahan kimia dasar pembuat bom. Mereka langsung ditahan untuk dimintai keterangan di Mapolresta Surakarta.

Kapolresta Surakarta AKPB Iriansyah menjelaskan, dua orang itu membawa oksidator penyedia oksigen, redaktor penyerap oksigen, dan sumber api. Semua adalah bahan untuk membuat bahan peledak. Bila dijumlah ada 26 bahan pembuat bom.

Bahan-bahan itu antara lain tiga bungkus urea (kalium phospat), tiga batang kaporit (salah satunya sudah dihaluskan), satu plastik arang, empat plastik gula pasir, lima korek api batang, satu korek api gas, satu kantong kecil backing powder, dua sachet shampo rambut, satu panci berisi campuran untuk membuat bom asap, dll.

Rebus Gula Putih 
“Ketika mereka kami tangkap sedang merebut gula pasir putih dan kalin phospat. Mereka semula mengaku sedang membuat mie rebus.  Namun akhirnya kami ketahui mereka akan mencampur bahan rebusan itu dengan backing powder,” ujar Iriansyah.Mereka kemudian ditangkap dan ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka pembuat bahan peledak bom. Mereka dijerat dengan Undang-undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 Pasa 1 dengan ancaman hukuman 20 tahun.

Polisi memeriksa dua pemuda itu pada Rabu sore sejak pukul 14.00 hingga 17.00. Dari pengakuan mereka, pembuatan bom itu hanya iseng. Mereka mendapatkan teknik membuat bom dari internet. Mereka membeli bahan-bahan itu di sebuah toko di kawasan Jaten, Karanganyar.

“Kami sedang mendalami pengakuan mereka. Kami juga belum mengarah ke kelompok (teroris) tertentu,” tuturnya.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *