DPRD Maluku Kecewa dengan Kinerja Polisi


DPRD Maluku kecewa dengan kinerja aparat kepolisian yang hingga kini belum mampu mengidentifikasi para pelaku aksi teror bom maupun para provokator yang sampai saat ini masih bebas berkeliaran di kota Ambon. Dengan terulangnya bentrokan antar warga tersebut menunjukkan masih adanya provokator yang sengaja ingin memperkeruh suasana kemanan di Ambon.

Demikian dikatakan Wakil Ketua DPRD Provinsi Maluku Syaid Mudzakir Assagaff di Ambon Senin (19/12).

Syaid mengatakan, pihaknya menyesal dengan kinerja kepolisian yang sampai saat ini belum mampu mengidentifikasi para pelaku teror bom maupun para provokator yang belum juga terungkap. Padahal jika ini terungkap maka rasa aman di masyarakat pasti akan lebih baik.

Sementara Kapolres Ambon AKBP Suharwiyono mengatakan, untuk menjaga keamanan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) maka pihaknya telah menempatkan sebanyak 10 SST polisi. “Kalau dari kita, semuanya ada 10 SST, mulai fungsi terbuka maupun tertutup. Adanya fungsi tertutup ini untuk mengungkap insiden tersebut dan kami masih bekerja,” ujarnya.

Suharwiyono menambahkan, Camat Nusaniwe maupun Sirimau telah diperintahkan untuk berkoordinasi dengan masyarakat hingga RT/RW sehingga kondisi yang telah aman tak lagi genting. “Situasi di lokasi tersebut akan terjaga dalam kondisi aman jika masyarakat turut berpartisipasi menjaganya dengan tidak terpancing oleh emosional sesaat, tetapi harus dapat menahan diri. Semua berpulang kepada masyarakat. Kita hanya membantu masyarakat untuk memberikan rasa damai, tetapi embrio permasalahan itu ada di masyarakat sehingga masyarakat diminta untuk menahan diri,” kata Suharwiyono.

Di tempat terpisah Wakil Gubernur (Wagub) Maluku Said Assagaf meminta masyarakat agar menyerahkan semua permasalahan untuk diproses secara hukum. Warga cenderung menggiring persoalan ke agama, akibatnya ini berdampak  terganggunya hubungan antarumat beragama. “Warga masyarakat tidak bisa membiarkan kondisi ini terus terjadi jika ingin tercipta kedamaian di Ambon,” ujarnya.

Said mengatakan, kasus perkelahian, penikaman, dan tabrakan, semuanya lari ke masalah agama, ini tidak bisa terus menerus seperti itu. Menurut Said, kalau ada masalah, biarkanlah hukum yang menuntaskan semua permasalahan, tidak perlu dibawa ke agama. Wagub Said Assagaf sangat mengharapkan kesadaran dan kedewasaan masyarakat Ambon menyikapi semua masalah yang muncul tanpa harus melihat perbedaan komunitas.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *