BANDUNG, – Beberapa jam menjelang kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke jalan lingkar Nagreg, aparat pemerintah membersihkan warung liar yang didirikan di sana. Warung tersebut didirikan warga untuk menyambut kendaraan yang melintas selama masa mudik dan balik Lebaran.
Menurut pantauan Kompas, Rabu (24/8/2011), warung yang masih berupa kerangka dari bambu itu dicopoti kawat penghubungnya, kemudian bangunannya dirobohkan. Tidak ada pemilik warung yang mencegah penertiban itu.
“Hal ini sudah kami sosialisasikan beberapa hari sebelumnya,” ujar Kepala Seksi Ketenteraman dan Ketertiban Pemerintah Desa Nagreg Yazid Muhammad.
Menurut Yazid, warung-warung yang jumlahnya mencapai belasan unit ini berdiri di atas lahan milik Kementerian Pekerjaan Umum alias tanah proyek jalan lingkar Nagreg. Berbarengan dengan kunjungan SBY, muncul instruksi agar warung tersebut ditertibkan.
Anggota Satuan Polisi Pamong Praja Kecamatan Nagreg, Alif, menjelaskan, penertiban sudah dilakukan besar-besaran beberapa hari sebelumnya oleh Satpol PP Kabupaten Bandung. Ada yang kemudian membongkar sendiri, tetapi ternyata masih ada yang membiarkan warungnya seperti itu.
Pengelola proyek jalan lingkar Nagreg memberikan ruang berjualan sementara bagi 20 pedagang di daerah Citiis untuk H-10 hingga H+10. Setelah H+10, jalan lingkar kembali ditutup untuk dirampungkan hingga kontrak selesai pada Oktober 2011.
Foto: Petugas Pemerintah Desa dan Kecamatan Nagreg membongkar warung liar di tepi jalan lingkar Nagreg.