Ketua DPP Partai Golkar Yorrys Raweyai mengatakan bahwa dari hasil pembahasan dengan pengurus harian Partai Golkar menyepakati dukungan partai itu kepada Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk maju Pilgub DKI Jakarta.
Keputusan partai pimpinan Setya Novanto ini membuat jalan Ahok menjadi calon Gubernur makin mulus.
Demikian menurut Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Djayadi Hanan.
Bergabungnya Golkar itu berarti terdapat tiga parpol pendukung Ahok yakni NasDem dan Hanura yang sudah terlebih dahulu mendeklarasikan dukungannya.
Jumlah kursi DPRD DKI sebanyak 106 kursi yang diisi 10 partai politik. Untuk bisa mengusung pasangan bakal calon gubernur, dibutuhkan sedikitnya 22 kursi.
Dengan begitu Ahok sudah mengantongi dukungan dari NasDem (5 kursi) dan Hanura (10 kursi) serta Golkar (11 kursi).
Itu berarti sudah jauh dari cukup, karena secara aturan mantan Bupati Belitung Timur itu membutuhkan 7 kursi tambahan saja sebelum Golkar bergabung.
Keberadaan partai politik bisa menjadi alternatif buat Ahok jika relawan Teman Ahok gagal membawa membawanya maju lewat jalur independen.
“Kalau Golkar gabung itu artinya jalan Ahok menjadi calon makin mulus. Jumlah kursi ketiga partai itu lebih dari cukup untuk mengusung Ahok sebagai calon yang maju dari jalur parpol. Ahok bukan calon perseorangan lagi,” ujar Djayadi ketika dihubungi Tribunnews.com, Kamis (9/6/2016).
“Jumlah kursi ketiga partai itu kan lebih. Lebih dari cukup untuk mengusung calon dari parpol,” dia menambahkan.
Menurutnya langkah Golkar itu untuk mengamankan pencalonan Ahok dalam Pilkada DKI 2017.
Melihat itu semua, dia menilai sekarang ada alasan bagus bagi Ahok untuk ubah haluan menjadi calon parpol.
“Alasannya proses independen sulit dan parpol pun sudah cukup syarat untuk mengusung dia,” jelasnya.
Dengan begitu pula dia melihat PDI Perjuangan akan berpikir ulang kali ini setelah dukungan Golkar.
Karena yang dilawan bukan lagi calon independen yang dianggap bagian deparpolisasi.
“PDI Perjuangan akan berpikir ulang, karena yang dilawan bukan lagi calon independen,” tandasnya.
Sebelumnya, Ketua DPP Partai Golkar, Yorrys Raweyai mengatakan bahwa dari hasil pembahasan dengan pengurus harian Partai Golkar, hasilnya menyepakati bahwa Golkar akan mendukung pencalonan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk Pilgub DKI Jakarta.
“Kami sudah satu suara, sikap Golkar akan mendukung Ahok untuk maju lagi di Pilgub DKI Jakarta,” ujarnya saat ditemui di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Kamis (9/6/2016).
Partai Golkar, jelas Yorrys, melihat sosok Ahok sebagai kandidat yang mumpuni untuk kembali memimpin Ibukota Negara dan beberapa hari ke depan akan mengungumumkan kabar tersebut.
“Dalam waktu dekat ini, akan kami sampaikan dukungan kami ke Ahok dan terus melakukan komunikasi politik dengan beliau,” katanya.
Selain dengan Ahok, dia menyampaikan bahwa komunikasi juga akan dilakukan dengan partai-partai yang telah menyatakan dukungannya kepada mantan bupati Belitung Timur tersebut, seperti NasDem dan Hanura.
Yorrys juga tidak khawatir bahwa akan kehilangan suara di DPRD DKI Jakarta untuk melakukan dukungan kepada Ahok.
“Itu soal nanti, yang penting saat ini hasil rapat sepakat mendukung Ahok,” kata Yorrys. ( Trb / IM )
semakin Kuat dan Mantab, maju terus untuk kedua kalinya pak Ahok dipilih jadi Gubernur Jakarta agar Jakarta semakin Tertib Rapih dan semakin Mantab disebut Ibu Kota Pemerintahan